Pupuk Sawit Bersubsidi Bukan Pemborosan, Justru Menambah Kas Negara
![Pupuk Sawit Bersubsidi Bukan Pemborosan, Justru Menambah Kas Negara](https://radarkaur.disway.id/upload/ceec49c8e98da80dc943e360c568fd89.jpg)
Subsidi Pupuk Sawit Bukan Pemborosan, Justru Menambah Kas Negara--ilustrasi
KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Memet Hakim yang dikenal sebagai Senior Agronomis Kelapa Sawit sekaligus Founder Metoda Production Force Manajemen Dewan Penasihat APIB & APP TNI berpendapat bahwa pemerintah perlu memberikan pupuk Sawit bersubsidi.
Memet Hakim menyebutan bahwa Industri Kelapa sawit dikembangkan besar-besaran di Indonesia dan Malaysia sejak tahun 1970-an.
Saat itu konsultan yang ditunjuk oleh Bank Dunia telah meletakkan dasar-dasar pengembangan kebun kelapa sawit.
Jika di Malasia ada FELDA (Federal Land Development Authority), maka di Indonesia ada PIR (Plasma Inti Rakyat).
Dari sekitar 300.000 hektar di tahun 1970-an, kini luas kebun sawit di Indonesia telah mengembang menjadi 17 juta hektar.
BACA JUGA:Mengenal Keunggulan Bibit Kelapa Sawit Topaz Dari Asian Agri
BACA JUGA:Pupuk Subsidi Untuk Tanaman Perkebunan, Bagaimana Tanaman Kelapa Sawit?
Minyak kelapa sawit diproses menjadi minyak sawit kotor (Crude Palm Oil/ CPO) berasal dari sabut buah sawit.
Dan Minyak Inti Sawit (Palm Kernel Oil/ PKO) berasal dari biji buah sawit.
Keduanya, CPO dan PKO sering disebut minyak sawit.
Perkembangan teknologi di bidang agronomi dan Teknik, memungkinkan rendemen CPO dari sekitar 19 % menjadi 27 %.
BACA JUGA:9 Manfaat Dolomit bagi Pertumbuhan Kelapa Sawit, Cocok buat semua Varietas
BACA JUGA:Penyebab Busuk Pucuk Pada Kelapa Sawit dan Cara Mengatasinya
Sedang rendemen PKO antara 4-5 %, dan jika di jumlah menjadi 23-32%.
Potensi produksi TBS semula hanya 14 ton pe hektar, sementara prduksi TBS saat ini berkat perkembangan pemuliaan dan Teknik agronomi bisa mencaoai 40-45 ton per hektar pe tahun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: