Buku Pelajaran Agama Islam akan Dirubah

Buku Pelajaran Agama Islam akan Dirubah

JAKARTA – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas akan bekerjasama dengan jajaran Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), guna memperbaiki sejumlah buku pelajaran Agama Islam yang menyinggung kitab Injil dan taurat. Hal itu dilakukan setelah Persekutuan Gereja-gereja di Indonesia (PGI) menyurati Menag Yaqut. Menanggapi itu mantan Wasekjen MUI, Tengku Zulkarnain menyarankan Menag Yaqut agar tidak buru-buru mengambil sikap merubah buku-buku pelajaran Agama Islam. Sebab menurutnya, semua Agama mempunyai pandangan masing-masing. “Saran saya pak Menag jangan terburu-buru. Tiap Agama punya pandangan masing masing. Buku buku Kristen juga menulis tentang Islam dan Nabi Isa yang menurut kita umat Islam salah. Tapi kita hormati,” kata Tengku lewat akun twitternya, Selasa (2/3) . Tengku Zul bilang, Islam memandang Kristen dan Yahudi sesuai dengan apa yang digambarkan oleh Alquran. Ketiga Agama ini mempunyai pandangan yang berbeda-beda. Sehingga itu sesuatu yang wajar dan tak perlu diperbaiki. “Mustahil Islam menulis tentang Taurat dan Injil mesti sesuai dengan pandangan Yahudi dan Kristen. Begitu juga Yahudi dan Kristen mustahil menuliskan tentang al Qur’an, Nabi Musa, dan Nabi Isa mesti sesuai dgn pandangan Islam.Kan memang ketiganya berbeda pandangan,” kata Tengku Zul. Dia menilai, hal yang rusak ketika memaksakan pandangan Islam sejalan dengan pandangan Kristen dan Yahudi. Dia mengartikan toleransi adalah menghormati perbedaan bukan malah menyamakan perbedaan. “Adalah pandangan rusak jika memaksakan ketiga agama Yahudi, Kristen, dan Islam mesti membuat buku yang pandangannya sama antar ketiga agama itu. Terus buat apa Lakum Di Nukum wa Liyadin? Toleransi itu menghormati perbedaan, bukan menyamakan perbedaan,” ujar Tengku Zulkarnain. Tengku Zul lebih mengkhawatirkan, jika hal ini tetap dilakukan, bisa jadi ke depan terjemahan Alquran akan diperbaiki dan disesuaikan dengan pandangan Agama lain. “Jangan sampai nanti ada permintaan agar terjemahan al Qur’an tentang Yahudi dan Kristen, nabi Musa dan nabi Isa direvisi dan disesuaikan dengan pandangan agama Yahudi dan Kristen pula. Jadi apa nanti negara dan bangsa ini…? Semoga pak Menag memahami ini.Terimakasih,” pungkasnya. (dal/fin)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: