CCTV Rekam Mahasiswi Kaur Dijemput 4 Pria Misterius, Sebelum Menghilang
LUAS - Firasat seorang wanita, khususnya ibu hampir selalu tepat. YS warga Kecamatan Luas, merasa gelisah lantaran putus kontak selama dua hari dengan anak gadisnya, PD binti RH.
Anak gadisnya itu saat ini menjadi mahasiswi Semester 4 salah satu Perguruan Tinggi Swasta (PTS) setelah menamatkan pendidikan menengah atas pada tahun 2019 lalu. Ibunya lantas menghubungi keponakannya, SJ yang juga mengenyam pendidikan tinggi di ibu kota Provinsi Bengkulu.
Atas permintaan sang bibi, SJ bersama ST yang juga sepupu PD, lantas menyambangi kontrakan sepupunya itu, yang beralamat di Jalan Sepakat 11 No. 121 RT 23/RW 06, Kelurahan Sawah Lebar Baru, Kecamatan Ratu Agung, Kota Bengkulu. Guna mengecek keadaan korban.
"Setelah bibi kami menelpon karena merasa khawatir sepupu kami yang biasa aktif di sosmed. Tiba-tiba hilang kontak. Setelah kami cek kesana, kosan dalam keadaan terkunci. Karena takut ada apa-apa, lalu setelah kami dobrak memang dalam keadaan kosong. Lalu kami menanyakan apakah ada rekaman CCTV, rekamannya ada dan kami tonton," cerita ST pada RKa, Sabtu (27/3) via telpon.
Berdasarkan tayangan CCTV, hari Rabu pagi (24/3) sekitar pukul 06.00 WIB, PD dijemput oleh empat pria yang belum diketahui identitasnya, dimana 3 orang pria dengan perkiraan usia 23 tahun, salah satunya terlihat memiliki tato. Sedang satu orang lagi menunggu di dalam kendaraan. Dengan tergesa-gesa mereka pergi meninggalkan kontrakan.
Sejak saat itu, gadis yang pernah bekerja sebagai sales di PT Thamrin Brothers Kaur setelah menamatkan pendidikan menengah pada 2019 itu, tak kunjung kembali ke kontrakannya. Bukan hanya nomor ponsel, hampir semua akun sosial milik korban tak aktif, sejak ia pergi bersama keempat orang tersebut.
"Hari Jumat (26/7), kami telah membuat laporan kepada Polres Bengkulu Kota terkait menghilangnya keluarga kami. Kalau memang karena gara-gara hp-nya rusak sampai hilang komunikasi. Kemungkinannya sangat kecil, karena tak mungkin serentak dua-duanya. Dia kebetulan memiliki dua telepon genggam," ujar ST melalui sambungan telpon seluler, Sabtu (27/3).
"Rata-rata temannya dikenalkan dengan kami. Yang jemput dia itu kami gak kenal," lanjutnya.
Ia bercerita, PD sekitar seminggu lalu pulang ke rumah orang tuanya. Saat itu ia bercerita kepada ibunya, bahwa ingin berhenti kuliah. Dengan alasan lelah dengan sulitnya pelajaran, dan takut kuliah hanya menghabiskan uang. Namun, setelah dirayu oleh keluarga, ia akhirnya mau melanjutkan pendidikan.
Tak hanya membuat laporan kepada pihak kepolisian. Ia bersama keluarga serta dibantu mahasiswa asal Kabupaten Kaur terus menelusuri keberadaaan sepupunya. Kedua orang tuanya pun sudah datang ke Kota Bengkulu.
"Harapan kami semua bisa membantu pencarian sepupu kami. Lalu harapan kami doa agar ia bisa kembali berkumpul dengan keluarga," tutupnya. (yie)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: