Iklan Banner KPU Provinsi Bengkulu

Pemuda Pasar Baru Diperiksa

Pemuda Pasar Baru Diperiksa

MAJE - Sa (25) pemuda Desa Pasar Baru Kecamatan Nasal diperiksa Polsek Maje terkait kasus perusakan bus Sriwijaya BD 7132 LE di Desa Linau Kecamatan Maje, Rabu (24/3) pukul 01.00 WIB. Sa diperiksa lantaran sebelum bus dirusak oleh sekelompok orang tidak dikenal, sempat terlibat perkelahian dengan sopir bus, Nizar Wahyudi (41) di wilayah Kecamatan Nasal. Sesuai hasil pemeriksaan, versi Sa, ia dipukul terlebeih dulu oleh supir bus. Pemukulan juga diduga dilakukan tidak dengan angan kosong, tapi menggunakan sesuatu alat. Hal itu menyebabkan luka gores dikepala bagian belakang. Namun versi sopir bus lain lagi, menurutnya Sa memukulnya terlebih dahulu dengan tangan yang memegang batu. Sehingga membuat luka di bagian alis kirinya. Saat ini kasus perusakan telah ditangani Polsek Maje. Dengan melakukan penjemputan terhadap Sa dan kawan – kawannya guna untuk dimintai keterangan. Kapolres Kaur AKBP Dwi Agung Setyono, S.IK, MH melalui Kapolsek Maje Ipda Cahya Prasda Tuhuteru, S.Tr.K, MH membenarkan, bahwa mereka telah menjemput delapan orang terkait persoalan perusakan bus Sriwijaya ini. Tidak lain untuk dimintai keterangan tentang perusakan bus penumpang ini. “Memang kami telah menjemput Sa bersama rekan – rekannya. Mengenai laporan perusakan kendaraan di Desa Linau. Kami akan meminta keterangan masing – masing mereka tentang kejadian tersebut,” jelas Kapolsek Maje. Tambahnya, kalau mengenai kasus perkelahian antara sopir bus dan Sa lokasinya di Kecamatan Nasal. Maka proses tentang perkelahian itu akan dilakukan di Polsek Muara Nasal. “Kalau kasus perkelahian lokusnya di Nasal. Maka proses akan dilaksanakan di Polsek Muara Nasal,” ujarnya. Kronoligis kejadian dari berbagai sumber yang berhasil dihimpun Radar Kaur (RKa), bahwa Sa saat itu mau membeli rokok di warung Asroni (agen Sriwijaya) di Desa Merpas Kecamatan Nasal. Saat itu Nizar Wahyudi dan tujuh orang lainnya sedang istirahat dilokasi yang sama. Melihat gaya Sa yang akan sedikit urakan dan terkesan mabuk. Maka terjadi salah paham sehingga timbul keributan. Setelah ribut Sa dibawa ke Puskesmas Muara Nasal karena mengalami ruka robek. Pada saat itulah bus pergi melanjutkan perjalanan di arah Bengkulu. Tapi saat di Desa Linau ada mobil L300 menutup badan jalan. Sehingga bus berhenti, pada waktu itulah terjadi perusakan oleh sekelompok orang. Melempari bus dengan batu yang diduga di sisi jalan. Akibatnya kaca depan dan samping mobil pecah. Berdasarkan keterangan SA, saat ia membeli rokok di warung sopir itulah yang memukulnya duluan. Pada saat dipukul ia berada di atas motor. Bahkan, dia menduga saat memukul sopir itu menggunakan benda tertentu. Sehingga membuat luka pada lehernya bagian belakang. Mengenai tudingan ia mabuk itu tidak benar. “Saya dipukul duluan oleh sopir, karena itulah saya membalas. Ada saksi pemukulan saya waktu itu. Bahkan sopir itu memukul saya memakai gelas. Saya memang minum, tapi tidak mabuk saat kejadian,” tandasnya. (mrn)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: