Warga Vs PT KRU, Ketua DPRD Provinsi Bantu Penyelesaian
RKa ONLINE, BENGKULU - Ketua DPRD Provinsi Bengkulu, Ihsan Fajri, S.Sos, MM menggelar pertemuan guna membahas banyaknya masyakarat yang mengeluhkan dampak aktivitas pertambangan batu bara yang dilakukan oleh PT Kusuma Raya Utama (KRU). Sebab, selama ini debu jalan dari pengangkutan batu bara belum memberikan kontribusi kesehatan bagi masyarakat. Untuk itu, Ihsan Fajri langsung menemui delapan Kades yang berada di sekitar aktivitas tambang batu bara PT KRU Kabupaten Bengkulu Tengah. Delapan Kades yang ada di Kecamatan Semidang Lagan itu ialah, Kades Taba Lagan, Kades Lagan Bungun, Kades Pagar Jati, Kades Gajah Mati, Kades Semidang, Kades Pagar Gunung, Kades Siring dan Kades Kota Niur. Dalam pertemuan itu, Kades meminta PT KRU memberikan bantuan satu unit ambulans satu desa. Bantuan tersebut sebagai bentuk kontribusi kesehatan kepada warga yang dilintasi aktivitas pertambangan PT KRU. "Di bidang kesehatan, kami tidak dapat apa-apa dari tambang. Padahal setiap hari ada debu batu bara yang kami hisap. Tidak banyak kami minta, kami cuma ingin dibantu ambulance. Karena sampai sekarang, jika ada orang sakit yang butuh dirujuk, kami harus bawa pakai kendaraan apa adanya saja," terang Kades Taba Lagan, Oto Komri kepada media, usai menggelar pertemuan dengan Ketua DPRD Provinsi dan rombongan di Desa Gajah Mati. Tidak hanya ambulance yang selama ini tidak pernah mendapatkan batuan dari PT KRU. Namun dana corporate social responsibility (CSR) yang wajib diberikan kepada masyarakat, juga tidak pernah didapatkan lagi sejak tahun 2019 lalu. Padahal sebelumnya, CSR itu dalam setahun desa mendapatkan bantuan sebesar Rp 35 juta. "Sampai sekarang CSR itu kami tidak tahu ke mana. Padahal itu sangat membantu desa," ungkapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: