Pemuda Maje, Menolak Pengaturan Suara Azan

Pemuda Maje, Menolak Pengaturan Suara Azan

RADARKAUR CO ID MAJE Pemuda di Kecamatan Maje menolak aturan yang dikeluarkan Kementerian Agama Kemenag RI Mereka tidak mau diberlakukannya Surat Edaran SE Menteri Agama Menag Nomor 5 2022 yang mengatur penggunaan pengeras suara di masjid dan mushola Jika penggunaan toa masjid ketika azan berkumandang volumenya hanya maksimal 100 desibel Dipastikan banyak masyarakat tidak mendengarkan lantunan azan tersebut Sedangkan azan merupakan panggilan umat muslim untuk menjalankan sholat Prasetyo 22 pemuda Desa Tanjung Baru Kecamatan Maje mengatakan mereka menolak pembatasan pengeras suara di masjid dan mushola Bahkan menurutnya seharusnya azan dikumandangkan harus lebih keras lagi Karena supaya masyarakat mendengarnya lebih jauh dan paham waktu melaksanakan shalat BACA JUGA Pencairan TPP Menunggu Rekomendasi Mendagri Cegah Anemia hingga Stunting Siswi SMAN 8 Diberi Vitamin TTD Harga Migor Selangit Warga Harap Pasar Murah Saya minta seluruh KUA di Kaur menolak untuk memberlakukan pengecilan pengeras suara di masjid moshola Jika sampai di berlakukan kami tidak akan diam jelasnya Jumat 25 2 Lanjutnya mereka tidak setuju jika penggunaan pengeras suara di masjid atau mushola diatur atur Jika motif mengatur azan hanya untuk menghargai umat non muslim Kenapa penggunaan pengeras suara tidak diberlakukan sejak dahulu Kami harapkan lantunan azan tidak ada pembatasan Karena Indonesia mayoritas umat muslim jika membatasi volume azan itu tindakan salah jelas dia rjs

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: