Ratusan Ekor Sapi Jadi Korban Jembrana

 Ratusan Ekor Sapi Jadi Korban Jembrana

TERANCAM: Ternak jenis sapi bali di Kecamatan Kaur Tengah diintai ganasnya virus jembrana, Kamis (7/7). Poto : Heri/ RKa--

RADARKAUR.CO.ID, KAUR TENGAH - Selama satu bulan terakhir, virus jembrana terpantau menjangkit ternak sapi Bali. Bila dikalkulasikan. Sudah ratusan ekor sapi yang ditemukan mati di Kabupaten Kaur.

Kasus jemberana saat ini sedang mengganas Di wilayah selain Kecamatan Kaur Tengah.

Puluhan sapi milik warga Desa Kemang Manis juga banyak mati.

Sapi juga banyak ditemukan mati di Desa Tanjung Pandan dan Desa Padang Baru Kecamatan Kaur Tengah.

Tak mengenal usia. Ternak sapi mati secara tiba-tiba dengan kondisi perut mengembang, serta keluar darah dari bagian hidung dan telinga juga mata.

BACA JUGA:7 Desa Persiapan Pemekaran di Kaur, Rentang Jarak Desa Induk Jadi Pertimbangan

BACA JUGA:Operator Dipecat, SDGs Desa di Kaur Pengaruhi DD 2023

Sekdes Kemang Manis, Herman yang merupakan salah satu peternak sapi mengatakan, ada beberapa ciri khusus sapi terinfeksi jembrana. Selain lesu dan tak kehilangan nafsu makan. Terjadi pembengkakan pada bagian bahu.

"Lalu kami juga pernah menyembelih, dan membelah perut sapi yang diduga terkena virus jembrana. Terjadi pembempakan pada bagian dalam seperti jantung dan ginjal. Ukurannya sampai lima kali lebih besar dari ukuran normal," sampai Herman, Kamis (7/7).

BACA JUGA:Puluhan Sapi di Pantai Sekube Divaksin PMK

BACA JUGA:Bantu Biaya Konservasi Gurita, Dinas Perikanan Pertimbangkan CSR Tambak

Ditempat yang sama, Ketua BPD Kemang Manis, Roni Afrizal mengatakan, berdasarkan percakapan dirinya dengan penernak dari desa lain di Kecamatan Kaur Tengah. Telah puluhan ekor ternak sapi mati secara mendadak. Sedangkan di desanya diketahui belum ditemuka ada sapi yang mati secara mendadak selama sebulan terakhir.

"Seperti sama-sama kita ketahui, virus ini telah lama menyebar. Seperti di Kecamatan Semidang Gumay juga Tetap. Namun selama satu bulan terakhir mengganas di Kecamatan Kaur Tengah," ungkap Roni.

BACA JUGA:Refly : Kalau Istana Usung Prapu Maju di Pilpres 2024, Oposisi Berpeluang Jagokan Nissan

BACA JUGA:Sekda Bengkulu Tengah dan 2 Rekan Diborgol, ini kasusnya

Terpisah, Nekson, S.Pd warga Desa Sukarami masih di satu kecamatan mengatakan, lantaran mewabahnya virus jembrana. Dirinya memilih menjual sapi miliknya yang masih selamat. Untuk harga masih dibeli dengan harga normal.

"Sudah tiga ekor yang mati mendadak. Daripada kesemuanya terjangkit, lebih baik saya jual saja," ujar Nekson. (yie)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: