Siapa Membunuh Putri (3): Kepiting Saus, Anak-anak Panti, dan Sensor Berita
Ilustrasi--
Oleh: Hasan Aspahani
PATRON'S Café di mana aku dan Bang Eel malam itu bertemu adalah kafe milik pengusaha dan anggota DPRD Risman Patron. Risman, lelaki asal Bangka.
Aktif di paguyuban Tionghoa. Bicara sangat fasih dalam dialek Melayu.
Kalau dengar ia bicara tanpa melihatnya orang tak akan mengira ia orang Tionghoa.
Cara bicaranya sangat Melayu.
Ia malam itu benar-benar menjamu kami.
Bang Eel memesan bir kaleng.
Aku cukup jus melon.
Hidangan seafood disajikan dengan cara yang bagiku aneh.
Kepiting, kerang, udang, dimasak dalam saus merah lalu dihampar di alas kertas di atas meja.
Sebagai anak laut, tinggal dan besar di rumah masa kecil di tepian pantai, saya tak asing dengan makanan laut.
Cara menyajikan hidangan di hadapan kami membuat saya teringat tumpukan kotoran berang-berang setelah memangsa kepiting, udang, dan lain-lain.
Risman malam itu seperti sudah menunggu kami.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: