Siapa Membunuh Putri (3): Kepiting Saus, Anak-anak Panti, dan Sensor Berita
Ilustrasi--
Hari berikutnya saya memberitakan jarak dari kampus dan lokasi penemuan mayat.
Waktu terakhir kali orang melihat Sandra di kampus dan hari ketika mayatnya ditemukan, juga perkiraan kapan dia meninggal.
“Ada berita besok?” tanya Bang Ameng, sambil menanyai kami mau minum apa, dan menyuruh pelayanan mengambilkannya.
Saya mau menjawab tentang hasil otopsi itu.
Ini informasi baru yang memenuhi 13 rukun iman berita yang jadi standar penilaian berita di grup surat kabar kami.
“Ada, Bang…. “
Belum saya bicara lebih jauh, bang Eel memotong.
Saya menangkap Sesuatu yang mencurigakan.
Bang Ameng mempersilakan kami makan.
Kalau mau nambah apa-apa silakan pesan lagi saja, katanya.
Saya makan lahap karena memang sudah sangat lapar.
Tapi kecurigaanku tadi membuat aku berpikir bahwa makanan mewah dan pasti mahal ini bisa terasa lebih sedap kalau saja perasaan itu tak ada dalam kepalaku.
Sehabis makan, Bang Eel bertanya lagi soal tawarannya padaku menjadi asredpel.
Ia jelaskan berapa kenaikan gaji yang akan kuterima, apa tugas dan tanggung jawabku.
“Kamu boleh sesekali ke lapangan. Jangan di kantor terus, malah tak bagus. Tapi pastikan pekerjaan perencanaan, editing, stok berita cukup. Ingat soal nabi kedua itu.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: