Ning Tenar

Ning Tenar

Ning Imaz--

Puncak kenikmatan laki-laki itu ada di wanita. Karena itu di surga kelak laki-laki akan mendapat banyak bidadari.

Sedang wanita tidak akan mendapat bidadara –lelaki ganteng nan perkasa dan romantis.

Wanita kelak mendapat perhiasan yang diinginkan. Itu karena puncak kepuasan wanita ada di perhiasan. Bahkan wanita itu sendiri adalah perhiasan.

Selasa malam, Kuntadhi mengomentari postingan Ning Imaz itu.

Ning Imaz dikatakan tolol, kadal dan hanya berorientasi pada selangkangan. Lalu ia tinggal tidur. Bangun-bangun kehebohan sudah meluas.

Isu-isu agama punya memang pasarnya sendiri. Besar sekali. Tanya jawab soal agama sangat disukai.

Pun sampai ke soal kewajiban mandi basah setelah bersetubuh. Demikian juga masalah pacaran dan hubungan suami istri.

Tentu tidak semua ahli agama setuju dengan tafsir yang disampaikan Ning Imaz.

Kalau semua lelaki disediakan bidadari bagaimana dengan lelaki yang lebih mencintai harta daripada wanita.

Bahkan Nabi Yunus dikenal sebagai orang yang tidak berselera dalam hal seks.

Tafsir tentang surga, neraka, bidadari, dan segala hal yang terkait hidup setelah mati memang sangat beragam. Tidak tunggal.

Kuntadhi memilih menghakimi Ning Imaz. Secara kurang sopan pula. Ia bukan menyajikan pilihan yang berbeda tapi mencela. Dan ia sudah menghukum dirinya.

Ning Imaz sendiri santai saja. Menurut dia Kuntadhi tidak perlu minta maaf pada dirinyi. Kalau minta maaf kepada publik.

Tapi tetap saja Kuntadhi ke Lirboyo. Kemarin sore. Ia didampingi tokoh Islam liberal sekaligus tokoh intelektual muda NU Guntur Romli.

Ia ingin minta maaf secara langsung. Ning Imaz sendiri tidak muncul di pertemuan itu. Suaminyi yang ikut menemui.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait