Ratu Wushu

Ratu Wushu

Atlet Wushu--

"Harusnya ada sistem promosi dan degradasi," ujarnya.

"Kalau tidak, kapan kami yang junior bisa promosi ke jenjang yang lebih tinggi," tambahnya. 

Itulah sebabnya ia ''lari'' ke Jabar. Ia pun ber-KTP Bogor.

Zaidan hidup satu rumah dengan adik. Ia juga punya kakak yang masih kuliah di statistik bisnis di ITS.

Ayah mereka pemilik toko kelontong plastik di sebuah ruko di Pasar Kembang Surabaya. Ia meninggal beberapa tahun lalu.

Dari mana Zaidan kenal wushu?

Ternyata itu terkait dengan tangannya yang patah. Yakni saat Zaidan berumur 4 tahun. Ia bergelantungan di rumahnya: jatuh.

Siku kanannya patah. Dibawa ke tukang pijat. Tambah parah. Dua tahun kemudian harus dioperasi di Solo.

Dokter Solo minta Zaidan rajin olahraga yang bisa melatih tangannya. Agar kembali lentur. Awalnya ia renang.

"Ayah lantas melihat wushu. Saya diminta latihan wushu. Saya suka," katanya.

Wushu adalah olahraga baru: dirumuskan baru di tahun 1949. Sebelum itu, sejak lebih 2000  tahun lalu, sudah ada sejenis wushu.

Tapi tiap daerah beda. Namanya. Gerakannya. Ada kungfu. Ada taichi. Ada shaolin. Ratusan jenis.

Maka negara Tiongkok membuat standar nasional: semua itu dirangkum dalam satu nama dan gerakan. Jadilah wushu.

Kungfu tetap boleh hidup. Taichi silakan. Shaolin jalan terus. Tapi ada satu jenis yang berlaku di seluruh negara: wushu (武术).

Perhatikan huruf pertama itu (武). Bagian depannya, kalau dipisah, berarti ''berhenti untuk bertahan''.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber:

Berita Terkait