Siapa Membunuh Putri (31): Kerusuhan Besar
Hasan Aspahani--
Dakwaan yang dibacakan, persis seperti berkas yang saya terima dari Pak Rinto dan Pak Restu Suryono, membongkar semua cerita rekayasa itu.
Sulit memang dipercaya. Sesadis itukah seorang suami pada istrinya?
Apalagi aksi keluarga Putri membuat semua orang bertanya, apa benar Pintor sekejam itu?
Kenapa keluarga Putri membela Pintor habis-habisan? Kenapa tak marah pada Pintor kalau memang dia pelakunya?
Tapi sulit juga untuk tak percaya pada fakta-fakta penyelidikan yang dipaparkan dalam dakwaan.
Saya teringat ucapan Pak Rinto bahwa tugas pengacara bukan membuat hakim yakin bahwa kliennya tak bersalah. Tapi membuat hakim ragu bahwa kliennya bersalah.
Vonis tak boleh diputuskan dengan keraguan, harus harus memutuskan vonis dengan bukti yang sah dan meyakinkan. Seluruh drama di ruang sidang itu saya kira hanya untuk itu: membuat hakim ragu-ragu.
Atau ini juga bagian dari skenario rekayasa itu, karena hakim sudah dipesan untuk membuat vonis sesuai maunya terdakwa?
Pertanyaan besarnya adalah kenapa Pintor membunuh Putri? Selain motif kemarahan, keterusikan harga diri seorang lelaki, seorang suami yang selama manut dan dicocok hidung oleh istri, sampai batas yang tak lagi bisa ditoleransi?
Atau atau lapisan lain yang lebih tebal yang tak akan terkelupas oleh proses hukum di persidangan ini?
Saya dengan lekas menghubungkan fakta-fakta yang ada, informasi yang terkumpul. Meski sebatas ini saya hanya bisa menduga-duga.
Sebagian informasinya disampaikan oleh Pak Rinto dalam pertemuan kami terakhir di rumahnya, juga dari pengacara Restu.
”Kapolresta yang sekarang itu orang yang ambisius. Kasus mobil bodong untuk mabes yang kalian bongkar itu upeti dia untuk dapat promosi. Putri yang bantu dia. Ada hubungan khusus antara keduanya. Pintor sudah lama mengendusnya, tapi tak bisa dan tak mau dia melawan atasannya. Karena itu juga terkait karirnya. Sampai dia tak tahan lagi, dua kemarahan itu menggunung, jebol, lalu ia lampiaskan pada Putri,” kata Pak Rinto.
”Sudah terjadi mutasi besar-besaran di Polresta, kenapa Kapolresta tak diganti?”
”Itu bagian dari negosiasinya. Ada yang mau dia bereskan dulu sebelum diganti. Tak lama lagilah,” kata Pak Rinto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: