Penyesalan Panggung
Duka untuk sepak bola Indonesia, tragedi Kanjuruan jangan terulang lagi. -Ilustrasi: Syaiful Amri-Disway.id--
Antok juga pembaca puisi yang andal. Belum lama ini ia tampil di panggung. Baca puisi (lihat video). Itu di ulang tahun ke 40 Kelompok Pengamen Jakarta.
Kapolri juga hadir di ultah itu. Kapolri memotong tumpeng untuk Antok. Seniman-seniman besar sering mampir di sini.
Termasuk, dulu, penyair-dramawan WS Rendra. Hari-hari ini Antok bersama Aremania-Aremanita yang lagi berduka. Ia memang bisa jadi salah satu muara duka.
Sebenarnya sudah banyak politisi yang cari panggung: ingin mendamaikan Bonek-Bonita dan Aremania-Aremanita. Sejak lama. Tapi mereka tahu motifnya sangat politis. Suporter dijadikan panggung.
Maka tragedi Kanjuruhan menjadi momentum agar tanpa makcomblang pun mereka bisa bersatu.
Antok Baret sudah bicara persatuan itu. Bonek juga sudah bicara. Mereka pun bisa bertemu dengan tulus. Tanpa dimanfaatkan siapa pun.
Panggung suporter memang besar. Tapi panggung itu juga panas. (*)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: