Update Korban Tewas Gempa Turki-Suriah capai 12.049 jiwa, 2 WNI Meninggal, Bantuan Mulai Berdatangan

Update Korban Tewas Gempa Turki-Suriah capai 12.049 jiwa, 2 WNI Meninggal, Bantuan Mulai Berdatangan

Seorang ayah bernama Mesut Hancer memegang tangan putrinya yang masih tertimbun reruntuhan bangunan akibat Gempa Turki.--(photo: Adem ALTAN/AFP)

Hal ini turut dibenarkan oleh Duta Besar RI. Sejumlah bantuan dengan rincian 1 kontainer bahan makanan, Mie instan, tabung gas dan kompor gas portabel sedang dikirimkan ke Turki dan Suriah.

Selanjutnya, mengutip dari KBRI Ankara pihaknya juga menyalurkan 300 lembar selimut untuk WNI. Saat ini mereka juga mengungsi di tempat penampungan korban gempa.

BACA JUGA:SPBU di Kaur Layani Pengunjal, di Bengkulu Selatan Tak Layani Masyarakat, Penyebab Sanksi 6 SPBU di Bengkulu

BACA JUGA:Ini Janji Kajari Kaur saat Coffee Morning dengan PWI, Dugaan Tipikor di OPD, Uang Komite SMKN, KPU dan CSR

Selain dukungan dari organisasi dunia, Pemerintah dari berbagai negara juga mengirimkan sejumlah bantuan untuk menopang kebutuhan korban dan fasilitas penyelamatan korban.

Negara yang mengirimkan bantuan gempa Turki-Suriah diantaranya Indonesia, Jepang, Taiwan, China, Korsel, India, Pakistan,  Israel, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, Qatar, Irak, Jerman, Inggris, Spanyol, Italia, vatikan dan gereja katolik Italia, Polandia, Yunani, Ukraina, Swiss, Rusia, Finlandia, Australia, AS dan Kanada.

Meskipun Gempa Turki-Suriah berkekuatan magnitudo 7,8 menyisakan duka mendalam. Terdapat Kisah mukjizat gempa Turki-Suriah dalam proses  penyelamatan seorang bayi  baru lahir.

Bayi tersebut berhasil diselamatkan dibawah reruntuhan Apartemen bertingkat.  Diduga, mereka tinggal di Gedung apartemen lantai 5. 

BACA JUGA:Dunia Berduka! Korban Tewas Gempa Turki-Suriah Mencapai 7.800 Jiwa, 5 WNI Hilang, 4 Kota Besar Hancur

BACA JUGA:Pentol Nona, Bakso Aci Pertama di Bengkulu, Kualitas Super Rasa Bintang Lima

Bayi itu ditemukan dalam kondisi hidup dengan tali pusar belum putus, tubuh memar dan mengalami hipotermia.

Nyawa ibu yang baru melahirkannya tidak bisa diselamatkan.

Kemudian, ada kisah menyentuh seorang kakak berusia tujuh tahun berusaha melindungi kepala adiknya dari reruntuhan.

Keduanya terjepit diantara reruntuhan berselimut es selama 40 jam. Bocah perempuan tujuh tahun tidak melepaskan tangannya untuk melindungi kepala sang adik.

BACA JUGA:Bakso Bengkulu, Pelopor Warung Bakso Kota Bengkulu, Bakso Sumsum Jumbo Pasti Bikin Puas!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: