5 Tradisi Unik Ramadhan dan Lebaran di Kaur Bengkulu, ‘Njamu’ hingga ‘Melemang Nujuh Likur'
Tradisi Menjamu ‘Njamu’ atau Hajatan --(dokumen/radarkaur.co.id)
KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Setiap daerah memiliki kebiasaan dan tradisi unik menyambut bulan ramadhan dan lebaran Idul Fitri.
Sekali saja dilewatkan tradisi tersebut terasa janggal. Mengingat tradisi adalah budaya turun temurun nenek moyang yang masih ada hingga kini.
Tradisi Unik Ramadhan dan lebaran di Kaur-Bengkulu, masih sangat terjaga sampai saat ini.
Misalnya saja, menyambut ramadhan dan lebaran masyarakat Kaur wajib ‘Njamu’. Itu artinya, warga kaur harus melaksanakan ‘Njamu’ atau hajatan doa bersama sebanyak dua kali.
BACA JUGA:Seleksi CPNS 2023 Sebentar Lagi, Berikut Besaran Gaji PNS Terbaru Berdasarkan Jenjang Pendidikan
BACA JUGA:Aturan Baru Bikin SIM, Usia Minimal 17 Tahun Hanya Untuk Jenis SIM ini
Tradisi unik menyambut Ramadhan dan lebaran di Kaur-Bengkulu. Merupakan bentuk rasa syukur diipertemukan dengan bulan ramadhan dan lebaran IED.
Tidak kalah ketinggalan, ada yang namanya budaya ‘Melemang’. Sebutan untuk ketan dalam bambu muda, yang dibakar sampai matang.
Ialah tradisi ‘Melemang Nujuh Likur’ atau menyambut malam 23 Ramadhan Masyarakat Babat. Banyak tradisi unik lainnya yang sudah mendarah daging bagi masyarakat Kaur-Bengkulu.
Mulai dari budaya Melemang, bakar Tunam dan Sengkurean Kaur-Bengkulu. Lantas, apa saja tradisi unik Ramadhan dan Lebaran di Kaur-Bengkulu?
1. Tradisi Menjamu ‘Njamu’ atau Hajatan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: