Petir Menyambar di Seginim Bengkulu Selatan, Pondok Sawah Luluh Lantak, 1 Pria Paruhbaya Meninggal Dunia

Petir Menyambar di Seginim Bengkulu Selatan, Pondok Sawah Luluh Lantak, 1 Pria Paruhbaya Meninggal Dunia

Petir Menyambar di Seginim Bengkulu Selatan, Pondok Sawah Luluh Lantak, 1 Pria Paruhbaya Meninggal Dunia--(dokumen/radarkaur.co.id)

BENGKULU SELATAN, RADARKAUR.CO.ID -Pria paruhbaya di Seginim Bengkulu Selatan meninggal disambar petir Rabu 19 April 2023. Peristiwa itu terjadi di Dataran Keluagan Desa Muara Pulutan Kecamatan Seginim.

Korban yang meninggal dunia atas nama Naidi (49) warga Kecamatan Seginim Bengkulu Selatan.

Selain korban meninggal dunia, ada 2 korban yang mengalami luka atas nama Tahin dan Tenang. Keduanya dirawat di RS Asy Syifa dan RSUD Hasanudin Damrah.

Peristiwa itu terjadi saat ketiga korban sedang panen padi di areal sawah Dataran keluangan. Saat mereka sedang melakukan panen dengan menggunakan combine machine. 

BACA JUGA:Mengatasi Beban Emosional pada Usia Kepala Dua: Finansial, Identitas, Hubungan, Makna Hidup, dan Tekanan Medso

BACA JUGA:Anda Guru Penggerak? Lingkungan Pembelajaran Tak Membaik? Barangkali Metode Ini Kurang Efektif Dilakukan

Tiba-tiba petir mulai menyambar, lalu mereka berteduh di pondok sawah. Pada saat itu petir tiba-tiba menyambar pondok sawah.

Mengakibatkan pondok kebun luluh lantak. membuat korban Naidi meninggal seketika.

Sementara 2 korban lain mengalami luka akibat terkena serpihan kayu pondok.

Dikutip dari laman Facebook Bupati Bengkulu Selatan Gusnan Mulyadi menerangkan pasca kejadian Pemerintah Bengkulu Selatan melakukan kunjungan kerumah duka dalam hal turut berduka atas kejadian yang menimpa korban.

BACA JUGA:Ajukan Pinjaman KUR BRI 2023 Sekarang, Plafon Rp 100 juta Bisa Cair Habis Lebaran, Cicilan Bunga Rendah!!

BACA JUGA:ALHAMDULILLAH, Tunjangan Sertifikasi Guru 2023 SUDAH CAIR, Di 16 Daerah Ini Sudah Masuk Rekening, Cek Disini!

Kejadian tersebut diceritakan Bupati Bengkulu Selatan dalam laman facebook nya bermula korban bersama kedua rekannya yakni tenang dan tahin sekira pukul 18.00 WIB istirahat pada saat mengangkut padi, lantaran hujan deras.

Saat istirahat tersebut sekira pukul 18.40 ketiganya di sambar petir yang menyebabkan korban Naidi meninggal dunia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: