Kisah Culture Shock Pindah ke Desa, Kena Julid Tetangga Karena ga Masak

"Hallo, aku baru pindah ke pedesaan dan jujur agak bingung di sini. Kenapa tetangga suka banget ngurusin hidup orang, sampe perkara kita mau makan apa tuh di komen. Kenapa gak masak, kenapa beli makanan, kenapa gak ke pasar, kenapa boros banget," bunyi twit aku anonim.

Ia menilai bahwa tetangga tidak berhak buat mengatur atau menilai pengeluarannya dan persoalan makanan yang ia makan.

BACA JUGA:Idul Adha 1444 H, WOM Finance Salurkan Daging Kurban di Sekitar Kantor Cabang

BACA JUGA:Sebelum Panji Gumilang Al Zaytun, Pria Ini Pernah Sebut MUI itu LSM

Kepada netizen ia meminta bagaimana tips menghadapi tetangga julid seperti itu.

Terang saja, cuitan itu langsung mendapatkan tanggapan beragam dari netizen.

Ia juga mendapatkan berbagai tips dari netizen guna menghadapi tetangga julid.

"Nikmati saja! Beli makanan yang mahal, beli barang yang mahal biar terus dikomentari. Biar makin panas hahaha, udah habitnya begitu, gak akan berhenti pokoknya. Apa yang dilakukan pasti dijadikan bahan omongan," saran @faj**.

BACA JUGA:Menolak Al Zaytun Difatwa Sesat, Panji Gumilang Sebut MUI Hanya LSM

BACA JUGA:Kondisi Terkini Bupati Kaur Lismidianto pasca Jatuh Sakit, Dijenguk Gubernur Bengkulu

"Ini lah kelakuan orang desa yang sebenarnya. Desa enak buat liburan dan mudik, tapi tinggal untuk saat ini sih nggak ya. Ini yang aku alamin pas pulang dari Indo dan tinggal di kampung buat isi rumah peninggalan mendiang mama. Orang-orangnya kayak gini, dan aku bales aja omongan mereka," tulis @_Ci**.

"Makin ditanyain aku bakalan makin beli2. Tak biarin Go-food lalu-lalang. Trus kotak pizza/makanan lain yg mahal-mahal sengaja tak tumpuk di tempat sampah tanpa perlu di ringsekin. Kalo komentar makin pedes bilang aja "waduh gimana ya suka bantu UMKM emang saya orangnya,". Tulis @and***.

Sebelumnya ada kisah seorang yang baru pindah ke desa mengalami culture shock, ketika sang ART ternya lebih kaya dari dirinya.***

Sumber: