Petani di Bengkulu Galau Pilih Kopi Apa Sawit, Kopi Dianggap Lebih Menguntungkan, Benarkah?
Petani di Bengkulu Galau Pilih Kopi Apa Sawit, Kopi Dianggap Lebih Menguntungkan, Benarkah?--Ilustrasi
Sehingga meskipun harus berada jauh di lokasi perkebunan kopi yang ada di kawasan perbukitan, dan meninggalkan kebun sawit miliknya sementara waktu.
Ali memilih buat mengurus kebun kopi miliknya terlebih dahulu.
BACA JUGA:Istri ke Malaysia Diam-Diam, Diduga jadi TKI Ilegal, Polres Kaur: Penyalur dalam Penyelidikan
"Iya, buah kopi sudah mulai matang, sehingga harus ditunggu dan dijaga setiap saat, agar tidak dicuri orang. Untuk kebun sawit ya tinggal dulu sementara, biar orang lain yang mengurusnya," kata Ali.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Petani Kelapa Sawit Indonesia (Apkasindo) Bengkulu Jakfar mengakui bahwa harga kopi lebih menguntungkan dibandingkan kelapa sawit.
Meskipun dua komoditas itu sama-sama punya pasar yang besar.
"Pergerakan harga kopi dan kelapa sawit dalam beberapa waktu terakhir, harga kopi telah mencapai level yang cukup tinggi, sementara harga kelapa sawit tak sampai Rp 2.000 per kilogram. Hal ini menunjukkan bahwa saat ini komoditas kopi lebih menguntungkan bagi petani dibandingkan kelapa sawit," katanya.
BACA JUGA:Pakai Helm dan Bawa Surat Kendaraan hingga 23 Juli, Ops Patuh Nala Polres Kaur Sasar 7 Pelanggaran
Diakuinya dalam beberapa tahun terakhir, kelapa sawit sudah menjadi komoditas unggulan bagi Indonesia.
Meskipun begitu, harga stagnan dan rendah mengakibatkan para petani sawit tetap mencari alternatif lain.
Harga kopi yang terus meningkat menjadi pilihan menarik bagi para petani, karena dapat memberikan keuntungan finansial yang lebih baik dalam jangka pendek.
Selain faktor harga, permintaan pasar juga menjadi pertimbangan penting.
BACA JUGA:Paket Proyek Jembatan Hanya ada di 3 Kecamatan Ini, Nilai Proyek Fantastis!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: