Mau Cuan Tambahan, Petani di Bengkulu mulai Gandrung Tanam Jahe diantara Tanaman Sawit
Mau Cuan Tambahan, Petani di Bengkulu mulai Gandrung Tanam Jahe diantara Tanaman Sawit--(dokumen/radarkaur.co.id)
"Jahe dan sawit sebuah kombinasi tanaman yang menjanjikan peluang keuntungan yang bagus," terangnya.
Cara ini tambahnya, dapat memperkuat ketahanan petani terhadap fluktuasi pasar, dan mendukung keberlanjutan lingkungan.
BACA JUGA:Dampak Minum 3 Cangkir Kopi yang Tidak Dirasakan Semua Orang, Cek Disini
“Sejumlah petani di Bengkulu yang sudah menanam jahe di antara tanaman kelapa sawit menerangkan kepuasan mereka terhadap hasil yang diperoleh,” sebutnya.
Dikatakannya tanah di Bengkulu serupa dengan tanah di Riau lebih berkualitas bagi umbi jahe memiliki nilai ekonomi sangat tinggi.
Soal rasa jahe bisa lebih pedas dan ukuran umbi sangat besar.
Pengamat Pertanian, Zainal Muktamar menuturkan, jahe sebagai tanaman tumpang sari bisa menjadi tanaman alternatif bagi petani kelapa sawit untuk menambah pundi-pundi pendapatan.
BACA JUGA:Cegah Radikalisme dan Terorisme, BNPT dan FKPT Bengkulu Kenduri Desa Damai Bersama Masyarakat
“Selain ada penghasilan utama dari Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit, petani kebun dapat penghasilan tambahan dari umbi jahe yang ditanam tumpang sari,” jelasnya.
Menurut Zainal, tanaman jahe tumbuh subur dan tetap menghasilkan panen optimal meski ditanam di sela-sela kelapa sawit.
Dengan cara ini ujar Zainal, petani mendapatkan penghasilan tambahan dan mengangkat ekonomi petani kelapa sawit.
Selain itu sambungnya, pola tanaman tumpang sari dengan memanfaatkan jahe, dapat memperluas keanekaragaman hayati di perkebunan kelapa sawit masyarakat, khususnya para petani kelapa sawit swadaya.
BACA JUGA:Cegah Radikalisme dan Terorisme, BNPT dan FKPT Bengkulu Kenduri Desa Damai Bersama Masyarakat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: