Ahli Aset Kripto Ini Bocorkan Temuan Bottom Bitcoin dengan Indikator Pi Cycle Top, Harga Setelah Halving?

Ahli Aset Kripto Ini Bocorkan Temuan Bottom Bitcoin dengan Indikator Pi Cycle Top, Harga Setelah Halving?

Analis Kripto Dunia Klaim Pasar Bitcoin Masuk 'September Merah', Ada Apa?--(dokumen/radarkaur.co.id)

Ahli Aset Kripto Ini Bocorkan Temuan Bottom Bitcoin dengan Indikator Pi Cycle Top, Bagaimana Harga Setelah Halving!

RADARKAUR.CO.ID – Kekhawatiran para investor masih mempengaruhi harga Bitcoin (BTC) dan belum beranjak dari titik yang sama dengan hari-hari sebelumnya.

Harga Bitcoin masih dikisaran harga US$26.030 dan belum menunjukan tanda-tanda kenaikan.

Diduga diantara invetor masih menunggu harga lanjut turun yang mengakibatkan pergerakan stagnan.

BACA JUGA:Cepat Klaim, Saldo DANA Gratis JHT Rp3 Juta, Sehari Cair Pasti Dibayar lewat Aplikasi Resmi!

BACA JUGA:Aturan Baru Elpiji 3 Kg berlaku 1 Januari 2024, Simak Penjelasan Kementerian ESDM

Bahkan ada dugaan ini merupakan harga bottom sebelum halving.

Seorang ahli aset kripto

Namun, salah satu analis aset kripto bernama Seth mengklaim bahwa dirinya telah menemukan bottom dari pasar bear Bitcoin.

Hal tersebut ia tulis di laman platform medsos X-nya, dengan menyebutkan bahwa dia mendeteksi bottom ini dengan menggunakan indikator bernama Pi Cycle Top.

BACA JUGA:Putin kepada Modi: Delegasi Rusia di G20 India Dipimpin Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov

BACA JUGA:Mahasiswa Indonesia asal Kaur Juara Petroolympic Games di Universitas Minyak dan Gas Negeri Rusia

“Bottom Bitcoin sudah disini! Menurut Indikator Pi Cycle Top, yang secara historis akurat dalam memprediksi puncak dan dasar siklus pasar, bottom dari pasar bear terjadi pada Juli 2022. Ini adalah kesempatan bagus untuk membeli Bitcoin dengan harga diskon,” ungkap Seth.

Seth menyebutkan, Indikator Pi Cycle Top adalah alat analisis teknis yang menggunakan rasio harga Bitcoin terhadap rata-rata pergerakan 34 bulan untuk memprediksi puncak dan dasar siklus pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: