Belajar Bahasa Inggris Lewat Permainan Scrabble, Barbel Kunjungi Sekolah Berasrama di Kaur

Belajar Bahasa Inggris Lewat Permainan Scrabble, Barbel Kunjungi Sekolah Berasrama di Kaur

Belajar Bahasa Inggris Lewat Permainan Scrabble, Barbel Kunjungi Sekolah Berasrama di Kaur--radarkaur.co.id

Belajar Bahasa Inggris Lewat Permainan Scrabble, Barbel Kunjungi Sekolah Berasrama di Kaur

KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Organisasi non profit Barbel atau Belajar Bersama Scrabble mengunjungi sekolah berasrama di Kabupaten Kaur.

Kunjungan itu sekaligus mengajak para siswa belajar Bahasa Inggris lewat permainan scrabble.

Barbel sudah bergerak dibidang ppendidikan sejak tahun 2018 lalu dan memberikan pelajaran bahasa Inggris menyenangkan bagi para siswa.

BACA JUGA:Berapa penting Surat Paklaring buat Pencairan BPJS Ketenagakerjaan pasca Resign? Berikut cara Klaim via online

BACA JUGA:Polres Kaur Amankan 2 Provokator Pasca Demonstrasi Berakhir Bentrok

Scrabble memiliki pengajar berjumlah 23 pemuda dari Kota Bengkulu, Bengkulu Selatan, Kepahiang, Curup dan Kaur.
Pada kegiatan di SDN 126 dan SMPN 36 PKLK di Kabupaten Kaur itu diikuti oleh 40 pelajar.

Kegiatan ini dilaksanakan sejak Sabtu 14 Oktober 2023 hingga Selasa 17 Oktober 2023.

Pendiri Barbel Adi Idham Siregar mengatakan, dengan memilih sekolah PKLK Kaur ini pihaknya memberikan pengajaran berupa kosa kata bahasa Inggris seputar kelautan dan pertanian, ecoprint, menjahit, kontruksi dasar, dan dinamika kelompok.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan siswa, dalam berlatih bahasa Inggris melalui permainan dan pembelajaran yang menyenangkan.

BACA JUGA:Tolak Syarat Usia Capres-Cawapres 35 Tahun, MK Kabulkan Syarat Kepala Daerah, Gibran Bisa jadi Cawapres 2024

BACA JUGA:Hakim Mahkamah Konstitusi Sampaikan Kekhawatiran Ini Jika Kabulkan Gugatan Usia Capres-Cawapres 35 Tahun

"Kegiatan yang kami lakukan di SD dan SMP PKLK Kaur sebagai upaya membagikan pengalaman untuk belajar Bahasa Ingris secara menyenangkan. Dengan demikian tanpa harus kurus Bahasa Inggris dapat memberikan kesempatan kepada peserta didik yang memiliki latar belakang ekonomi rendah dan masalah internal serta disabilitas," ungkapnya.

Dia mengakui, organisasi saat ini berjumlah 150 relawan yang tersebar di berbagai provinsi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: