HAMAS Mengumumkan Kemajuan dalam Negosiasi Gencatan Senjata dengan Israel

HAMAS Mengumumkan Kemajuan dalam Negosiasi Gencatan Senjata dengan Israel

HAMAS Mengumumkan Kemajuan dalam Negosiasi Gencatan Senjata dengan Israel--ilustrasi

PALESTINA, RADARKAUR.CO.ID - HAMAS dan Israel hampir mencapai kesepakatan gencatan senjata, kata Kepala Politbiro gerakan PALESTINA, Ismail Haniyeh.

Sementara itu, menurut Hamas, para pihak terus melakukan negosiasi mengenai durasi gencatan senjata, prosedur pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, serta masalah pertukaran tahanan.

Seperti yang ditulis media sebelumnya, permusuhan bisa dihentikan selama lima hari sebagai bagian dari kesepakatan pembebasan tahanan.

Ada kemajuan dalam negosiasi antara gerakan Hamas Palestina dan Israel mengenai perjanjian gencatan senjata.

BACA JUGA:Konflik Palestina-Israel, Tentara Yaman Tangkap Kapal Entitas Israel, Pertukaran Pukulan dan Tahap Permusuhan

BACA JUGA:Para Ahli Berbicara tentang Inisiatif Moskow untuk Menyelesaikan Krisis Palestina

Hal tersebut diungkapkan Ketua Politbiro gerakan Hamas Palestina yang berkuasa di Jalur Gaza, Ismail Haniyeh.

"Gerakan ini telah menyampaikan jawaban kepada saudara-saudara di Qatar dan para mediator, kami mendekati kesimpulan dari perjanjian gencatan senjata," RIA Novosti mengutip ucapannya.

Menurut saluran TV Al Arabiya, Qatar, yang bertindak sebagai mediator, akan mengungkapkan rincian kesepakatan tersebut dalam beberapa jam mendatang.

Perwakilan resmi gerakan Izzat al-Rishqa membenarkan hal ini dalam percakapan dengan Al Jazeera.

BACA JUGA:Reputasi jadi Alasan Mengapa Amerika Seakan Menentang Pendudukan Israel di Jalur Gaza

BACA JUGA:The Economist tentang Tren Paling Penting Tahun 2024, Mulai dari Pemilu 70 Negara hingga Perang Dingin Baru

Pada saat yang sama, menurutnya, para pihak terus melakukan negosiasi mengenai jumlah hari gencatan senjata sementara, prosedur pengiriman bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, serta masalah pertukaran tahanan.

Pada tanggal 19 November, The Washington Post menulis bahwa Amerika Serikat, Israel dan Hamas hampir mencapai kesepakatan untuk membebaskan para sandera dengan imbalan jeda pertempuran selama lima hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: