Soal Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam, Ini Kata Pengamat

Soal Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam, Ini Kata Pengamat

Soal Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam, Ini Kata Pengamat--ilustrasi

Soal Warung Madura Dilarang Buka 24 Jam, Ini Kata Pengamat

KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Mengapa warung Madura dilarang buka 24 jam. Warung Madura dianggap bermasalah hanya karena buka sepanjang waktu tanpa pernah tutup.

Sementara warung lain, tak hanya Warung Tegal (Warteg), Warung Padang (Rumah Makan Padang) bahkan Alfamart dan  Indomaret sendiri yang  mengkomplin Warung Madura yang menyediakan kebutuhan warga masyarakat sehari-hari harus dipersoalkan?

Bukankah sikap melarang Warung Madura Buka 24 Jam yang nota bene miliki rakyat kebanyakan itu sangat bagus untuk ikut menjaga kondisi darurat dan situasi yang aman dan nyaman di semua tempat sekitarnya dari keberadaan Warung Madura itu?

BACA JUGA:Mutasi 8 Perwira Polda Bengkulu, 2 Perwira Polres Kaur Ikut Bergeser, Berikut Daftarnya

BACA JUGA:Promo Alfamart Gantung 1 Mei 2024 di Kabupaten Kaur, Walls Beli 2 Gratis 1, Harpic Rp19.900, Posh Rp17.900

Jacob Ereste sosial Jacop Erneste menyampaikan bahwa sikap Pemerintah Daerah Klungkung Bali, misalnya yang disulut oleh petugas pemerintah daerah setempat, jelas tidak bijak dan bersikap diskriminasi.

Serta mau mendengarkan keluhan pengusaha gede -- Mini Market dan Sepur Market dan sejenisnya -- yang ingin memonopoli usaha, agar bisa mengetik keuntungan sendiri.

Jadi sikap dan sifat mau enak sendiri itu dengan memperalat dan membayar aparat - untuk membatasi waktu usaha bagi rakyat kecil ini, sungguh sangat bertentangan dengan perlakuan adil - yang terkontaminasi oleh gaya dan model pasar bebaa untuk selalu menang sendiri.

Sehingga sifat dan sikap kapitalistik semakin kuat dan resmi mencengkeram negeri ini.

BACA JUGA:Bina Bangsa School Bersiap Hadir di IKN, Ini Luas Lahan yang Dialokasikan

BACA JUGA:EVOS Jalin Kolaborasi Strategis dengan Produksi Media Vokasi UI, Membuka Peluang Karir di Industri Esports

Sebagai anak bangsa yang teguh berpegang pada idealisme nasionalis, sikap siapapun yang membatasi usaha milik warga pribumi seperti Warung Madura yang menyediakan segala kebutuhan warga masyarakat sekitarnya untuk memenuhi keperluan hidupnya itu.

Justru lebih patut mendapat perhatian dan sokongan dalam bentuk apapun, termasuk modal yang menjadi kewajiban dari pihak UMKM (Usaha Mikro, Kecil dan Menengah) yang selama ini masih dominan dilakukan secara mandiri. Tanpa cawe-cawe pemerintah yang bisa ikut menikmati peran besarnya menjaga kondisi ekonomi yang terus memburuk di negeri ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: