Tom Lembong, Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa: Martir Perubahan Politik di Indonesia
Tom Lembong, Adili Jokowi dan Tangkap Fufufafa: Martir Perubahan Politik di Indonesia--ilustrasi
M Rizal Fadillah: Pemerhati Politik dan Kebangsaan
RADARKAUR.CO.ID - Kasus dugaan korupsi Impor Gula yang menyeret Tom Lembong memicu perdebatan di tengah masyarakat.
Muncul spekulasi bahwa korupsi dapat menjadi alasan bagi perubahan politik.
Terutama jika tuduhan korupsi itu dinilai hanya sebagai alat untuk menjatuhkan pihak tertentu atau tidak terbukti secara akurat.
Dalam konteks ini, figur Tom Lembong yang dianggap sebagai korban kriminalisasi berpotensi untuk membongkar ketidakadilan yang dialaminya dan berperan sebagai simbol perubahan.
BACA JUGA:FPI Serukan Penangkapan Fufufafa, Gelar Aksi 411 di Istana Kepresidenan Jakarta Hari Ini
BACA JUGA:Ada TNI dan Polisi Dibelakang Impor Gula Tom Lembong, Jurnalis Senior Ini Ungkap Faktanya
Tom Lembong, yang tengah menghadapi tuduhan korupsi terkait impor gula putih, diduga menjadi korban dari proses hukum yang kurang transparan.
Menurut beberapa pihak, penetapan Lembong sebagai tersangka dilakukan tanpa bukti lengkap dan akurat.
Kejaksaan Agung dianggap menjalankan pesanan pihak tertentu.
Sehingga dinilai terburu-buru dalam menetapkan Lembong sebagai tersangka.
BACA JUGA:Kasus Impor Gula 2015 Mencuat saat Pilpres 2024, Tom Lembong jadi Tersangka, Ini Kata Kejagung
BACA JUGA:Pilkada Kaur 2024, Gusril Pausi Diserang Kampanye Hitam, Sentra Gakkumdu Bahas Laporan
Kejagung dituding seolah menganut prinsip 'tetapkan dulu, buktikan belakangan'.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber: