NASAL – Paska dikeruk awal akhir tahun lalu, kini pelabunan nelayan Desa Merpas Kecamatan Nasal kembali dangkal. Sebab pasir yang dikeruk dulu tergerus gelombang pasang. Sehingga kembali masuk ke dalam lokasi pelabuhan nelayan. Ini dibenarkan oleh Pjs Kades Merpas Amir Hamzah, S.Pd pada Radar Kaur (RKa). “Memang kini pelabuhan kembali mendangkal. Hal ini akibat hantaman gelombang pasang yang kuat. Selain menarik pasir yang dikeruk tahun lalu. Gelombang juga membawa pasir dari arah tengah ke pinggir,” ujarnya. Tidak banyak langkah, sebut Amir Hamzah, untuk dilakukan pemerintahan desa untuk mengatasi kondisi ini. Sebab selain keterbatasan biaya, juga keterbatasan kemampuan lainnya. Sehingga kalau tidak ada campur tangan Pemda Kaur persoalan pendangkalan pelabuhan tidak bakal bisa diatasi dengan baik. “Kalau untuk mengatasi persoalan pendangkalan pelabuhan ini ke pemerintahan desa. Sudah pasti tidak mungkin selesai. Sebab persoalan biaya menjadi hal yang utama,” sebut dia. Terpisah, nelayan Desa Merpas Yundri (41) mengakui, bahwa pendangkalan pelabuhan kini lebih parah sebelum dikeruk. Tapi nelayan tidak bisa berbuat banyak dalam hal ini. Karena untuk pendalaman tidak bisa dilakukan. Sebab harus ada biaya besar, supaya pelabuhan ini permanen dalamnya. “Kami nelayan hanya pasrah saja dengan kondisi ini. Pendangkalan ini terasa dampak buruknya saat mau keluar masuk perahu saat laut surut,” sebutnya. (mrn)
Pelabuhan Dangkal Lagi, Desa Angkat Tangan
Senin 10-08-2020,15:25 WIB
Editor : Admin Radar Kaur Online
Kategori :