NASAL – Dengan belum selesainya perbaikan stasiun bahan bakar minyak (SPBU)di Desa Suka Menanti Kecamatan Maje. Maka perederan BBM di desa – desa Kecamatan Nasal sepenuhnya dipasok oleh penjual dari daerah lain. Bahkan, tidak menutup kemungkinan BBM jenis tertentu dipasok dari Kabupaten Pesisir Barat (Krui). Dengan kondisi ini, maka harus diwaspadai terjadinya peredaran BBM oplosan. BBM jenis tertentu dicampur oleh pihak yang mencari keuntungan dengan minyak mentah. Apalagi di desa – desa perbukitan wilayah ini. “Memang kalau berdasarkan pengakuan dari pengecer minyak di warung desa kami. Memang mereka mendapatkan semua jenis BBM dipasok pihak tertentu. Mereka tidak tahu apakah jenis BBM ini murni atau sudah dicampur. Tapi kalau berdasarkan pemakaian saya, motor belum ada macet,” jelas warga Suka Jaya, Mulyanto (38). Lanjutnya, hanya saja harga BBM yang mereka beli baik itu jenis primium subsidi atau jenis lain. Harganya paling murah Rp 10.000/liter. Bahkan, kalau saat minyak sulit sudah biasa membeli BBM mencapai Rp 15.000/liter. Untuk saat ini memang belum ada terjadi kelangkaan. Walau SPBU di Kecamatan Maje dalam masa perbaikan. “Sejak adanya SPBU Maje sampai kini. Belum ada terjadi kelangkaan BBM seperti sebelumnya. Hanya saja kalau harga BBM subsidi kami memang sudah tidak menikmatinya. Karena datangnya BBM ke desa kami sudah melalui banyak pihak,” ujar dia. (mrn)
BBM Oplosan Beredar di Kaur
Rabu 10-02-2021,14:15 WIB
Editor : Admin Radar Kaur Online
Kategori :