RKa ONLINE, MAJE - Kondisi ekonomi saat virus corona yang lesu sudah dua tahun ini dirasakan pedagang. Ekonomi ada sedikit peningkatan saat musim panen kopi. Menjelang penghujung musim kopi. Kondisi ekonomi yang lesu mulai terlihat. Terbukti saat hari pasar di wilayah Kecamatan Maje dan Nasal. Waktu pasar tidak lama, biasanya hanya bertahan dua jam. “Kondisi ekonomi kita memang lagi terpuruk. Kami pedagang merasakan langsung dampak tersebut. Buktinya, aktivitas di pasar yang ramai paling lama dua jam,” ujar pedagang pasar Kamis Dusun Sawang Desa Tanjung Baru Kecamatan Maje Jamal (49) pada Radar Kaur, Kamis (1/7). Lanjutnya, kondisi tahun ini (2021) lebih parah dari tahun sebelumnya. Karena dampak dari virus corona telah terjadi pada tahun ke dua. Lebih miris lagi harga jual hasil petani jenis kopi tidak ada kenaikan yang segnifikan. Sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat. Makin hari pasar semakin sepi saja pengunjung. “Kalau kondisi ini tidak ada perubahan ke arah membaik. Kami pedagang semakin khatir, karena menyangkut usaha yang kami geluti. Apalagi informasinya di Provinsi Bengkulu akan ada pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Jelas akan membuat dampak besar bagi kami,” ujar dia. (mrn)
Ekonomi Lesu, Pasar Makin Sepi
Jumat 02-07-2021,13:57 WIB
Editor : Admin Radar Kaur Online
Kategori :