RADARKAUR CO ID JAKARTA Pengungkapan kasus fasilitasi ekspor minyak goreng oleh Jampidsus Kejaksaan Agung RI menyeret Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan Dirjen Perdaglu Kemendag Indrasari Wisnu Wardhana IWW sebagai tersangka Selain itu ada 3 pihak swasta yang juga dijadikan tersangka Meliputi Stanley MA SMA selaku Senior Manager Corporate Affairs Permata Hijau Group Master Parulian Tumanggor MPT selaku Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia serta Picare Togar Sitanggang PT selaku General Manager bagian General Affairs PT Musim Mas Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Mardani Ali Sera melalui akun Instagram Selasa 19 4 2022 memposting harapan semoga IWW bukan kambing hitam Ia berharap kasus ini dibongkar hingga ke akar Jangan pencitraan Kedepannya kita mesti kawal penyelidikan agar transpran dan adil Setelah kita semua dibuat bingung oleh kelangkaan minyak akhirnya Kejaksaan Agung tetapkan beberapa tersangka Apresiasi untuk kejaksaan ri katanya BERITA TERKAIT Ini Penyebab Minyak Goreng Langka Pejabat Kemendag dan 3 Swasta jadi Tersangka Korupsi Beberapa pihak beranggapan bahwa kasus itu remeh temeh bila dibandingkan dengan kerugian Negara yang disebabkan kebijakan subsidi yang diberikan Negara kepada korporasi yang bergerak dibidang perkebunan kelapa sawit Terlebih lagi sebagaimana pernah diungkapkan Dirut Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit BPDPKS Eddy Abdurrachman dalam Rapat Dengar Pendapat RDP dengan Komisi IV DPR RI Senin 17 Januari 2022 Dalam catatannya dana pungutan eskpor mulai Juli 2015 hingga akhir tahun 2021 total mencapai sekitar Rp 139 2 triliun dengan penyaluran kepada korporasi dengan berbagai peruntukan Antara lain Subsidi ke Industri Biodiesel Rp 110 03 triliun 79 04 Peremajaan Sawit Rakyat sebesar Rp 6 59 triliun 4 73 Riset sekitar Rp 389 3 miliar 0 28 Program Promosi Rp 323 14 miliar 0 23 Program pengembangan SDM Rp 204 86 miliar 0 15 dan Program sarana dan prasarana Rp 21 1 miliar 0 015 Artinya sebagian besar Dana Sawit 79 04 digunakan untuk kepentingan subsidi Biodiesel Pertanyaannya siapakah yang mendapatkan dana sawit untuk biodiesel tersebut Berikut daftar perusahaan besar penerima dana sawit 2015 2021 Wilmar Group sebesar Rp 39 52 Trilyun melalui PT Multi Nabati Sulawesi PT Wilmar Nabati Indonesia PT Wilmar Bioenergi Indonesia PT Energi Unggul Persada Musim Mas Group sebesar Rp 18 68 Trilyun melalui PT Intibenua Perkasatama PT Musim Mas PT Sukajadi Sawit Mekar Apical Group sebesar Rp 9 94 Trilyun melalui PT Kutai Refinery Nusantara PT Cemerlang Energi Perkasa PT Sari Dumai Sejati PT Sari Dumai Oleo Duta Palma Grup sebesar Rp 9 03 Trilyun melalui PT Bayas Biofuels PT Dabi Biofuels PT Darmex Biofuels Permata Hijau Group sebesar Rp 8 20 Trilyun melalui PT Pelita Agung PT Permata Hijau Palm Oleo Sinar Mas Group sebesar Rp 7 80 Trilyun melalui PT Sinarmas Bio Energy PT SMART Tbk Hal yang menarik adalah pada tahun 2017 pungutan ekspor yang diberikan oleh Wilmar group kepada negara dan dikumpulkan melalui BPDPKS hanya sebesar Rp 1 32 Trilyun Tetapi Wilmar Group menerima subsidi dana sawit sebesar Rp 4 16 Trilyun atau lebih dari 3X lipat Ironis justru negara yang memberikan subsidi kepada perusahaan sebesar Wilmar Group Dan ini dikhawatirkan terus berlanjut Lebih menarik lagi adalah alokasi subsidi biodiesel pada tahun 2020 naik 9x lipat yaitu Rp 28 triliun dibandingkan pada tahun 2019 yaitu Rp 3 07 triliun Sedangkan tahun 2021 kembali naik hampir 2X lipat yaitu Rp 51 86 Trilyun Artinya sepanjang 2 tahun terakhir 2020 2021 subsidi biodiesel dari Dana Sawit kepada perusahaan biodiesel mencapai sekitar Rp 79 86 Triliun atau lebih dari 71 6 dari total subsidi biodiesel yang telah diberikan pemerintah sepanjang 2015 2021 Sebagaimana diketahui penetapan alokasi penyaluran Dana Sawit melalui BPDPKS ditetapkan oleh Komite Pengarah yang diketuai oleh Menko Perekonomian RI
Kasus Ekspor Minyak Goreng Kecil Dibanding Subsidi Biodiesel Korporasi, Cek Fakta!
Rabu 20-04-2022,10:44 WIB
Kategori :