"Kalau irigasi bagus saya biasanya tanam padi. Tapi sejak irigasi rusak saya sulit mendapatkan air disini jadi sawahnya kering. Sekarang diganti tanam cabai," ucap pak Arif.
Dia melanjutkan, sebagai petani mau tidak mau putar otak mengganti tanaman lainnya.
Tanaman yang bisa menggantikan hasil dari bertanam padi.
Diakuinya kalau bertanam seperti cabai kalau harganya masih tinggi dia bisa mendapatkan keuntungan.
BACA JUGA:Usulan DAK 2023 Dinas PUPR Kaur Rp63,48 M, Approve
BACA JUGA:Operasi Cipta Kondisi, Polsek Kaur Utara Amankan Miras 217 Botol
Akan tetapi harga cabai yang tidak stabil kadang sampai murah juga bikin sulit bagi petani.
Dia berharap agar irigasi yang sudah lama rusak tersebut dapat segera diperbaiki oleh pemerintah.
"Agar sawah dapat difungsikan kembali untuk bertanam padi," harapnya.
Disisi lain, ibu Haina (40) seorang petani sayuran di sawah Bendungan Air Nasal juga menyampaikan harapannya kepada pemerintah.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: Pesta Malam Disertai Miras, Berujung Pengeroyokan, 1 Pemuda Kena Tusuk Sajam
BACA JUGA:Dampak Gempa Kaur Bengkulu 6,5 SR, 1 Warga Bocor Kepala, Rumah dan Masjid Rusak
Agar jaringan irigasi yang rusak saat ini mendapatkan perbaikan.
Sawah itu tidak dapat ditanami padi karena tidak mendapatkan air yang cukup.
"Kalau irigasinya bagus, saya maunya bertanam padi di sawah ini. Tapi untuk saat ini sawah tidak ada airnya terpaksa tanam sayuran saja dulu. Sambil menunggu irigasi kembali ada airnya untuk bersawah tanam padi," sampainya.