"Dia juga membaca buku-buku saya yang dalam bahasa Inggris. Lalu membuat ringkasannya," kata Pranowo.
Itu jelas merupakan hasil pemanfaatan waktu Rani yang baik setelah tidak lulus tes masuk dulu.
Rani masih berniat mendalami kultur jaringan satu tanaman pangan lagi: bawang putih.
"Lebih sulit tapi menantang," katanyi.
"Ternyata sulit sekali untuk mendapatkan embrionya. Embrio itu ada di daging bawang putih," katanyi.
Bibit bawang putih sangat mahal.
Bisa antara Rp 40.000 sampai Rp 50.000. Per kilogram.
Padahal tiap tahun diperlukan lebih 50 juta bibit bawang putih.
Begitu banyak bawang putih yang terpakai untuk bibit.
Kalau saja Rani berhasil lagi, tentu problem nasional bawang putih akan teratasi.
Tapi Rani tetaplah Rani yang masih mahasiswi: apakah sudah tepat kalau harus mendapat beban seperti itu.
"Kalau saya, demi anak-anak didik, penginnya mereka nanti jadi pengusaha yang ilmuwan atau ilmuwan yang jadi pengusaha." (Dahlan Iskan)