Cecep Efendi (32) warga Desa Padang Hangat Kecamatan Kaur Tengah.
Salah satu pedagang bakso keliling ini mengatakan, dalam satu kali berjualan bakso dengan rute perjalanan Kecamatan Kaur Tengah dan Kecamatan Luas.
Setidaknya ia menghabiskan dua liter BBM jenis Pertalite atau Pertamax.
Kenaikan harga BBM membuatnya merasa dilema, untuk menaikkan atau tidak harga dagangannya.
Ditengah kesulitan ekonomi yang dialami masyarakat.
BACA JUGA:Gerebek Judi Sabung Ayam, Amankan 3 Ekor Ayam
BACA JUGA:4 Mahasiswa Bengkulu Terluka Dalam Demo Tolak Kenaikan BBM
Diakuinya tak bisa semerta-merta menaikkan harga dagangannya.
Ia berpendapat, hal tersebut berpotensi membuat kehilangan pelanggan bila dilakukan.
Namun di sisi lain, membengkaknya biaya operasional lantaran naiknya harga BBM.
Hal itu menuntutnya harus menemukan dan melakukan penyesuaian, agar mendapatkan sedikit keuntungan.
BACA JUGA:8 Desa Terancam Terisolir, Perekonomian Bisa Lumpuh
BACA JUGA:Bayi Umur 2 Minggu Derita Gagal Jantung
"Tahu sendiri kan. Cari uang sekarang sulit. Harga getah karet turun. Harga kelapa sawit belum sesuai harapan. Konsumen saya kebanyakan mendapatkan penghasilan dari keduanya," kata Cecep.
"Saya naikkan Rp2 ribu saja dari harga yang sekarang. Saya perkirakan konsumen saya bakal mikir-mikir untuk beli. Makanya sekarang saya bingung," tambahnya.
Dengan hasil keuntungan dagang Rp 50 ribu hingga Rp 200 ribu, setiap kali berdagang.