Ia mengadu soal perpremanan di Merak-Bakauheni.
"Beres," ujar Sang jenderal.
"Bilang saja bus itu milik saya," tambahnya.
Tidak hanya kata-kata. Sang jenderal juga menulis oret-oret: jangan ada yang ganggu bus-bus miliknya.
Himawan lantas meminta agar bus itu ditambah kata Siliwangi di depan nama lamanya.
Himawan adalah Pangdam Siliwangi.
Jadilah Siliwangi Antar Nusa (SAN).
Tanpa sang jenderal benar-benar memilikinya.
Sampai sekarang.
Bus Siliwangi pun tidak disentuh preman.
Kurnia menjaga perusahaan itu sebagai generasi kedua.
Perubahan demi perubahan ia lakukan.
Salah satu perubahan pelayanan ''zaman baru'' adalah begini: misalkan bus itu mogok.
Lalu dipinggirkan.
Penumpang tidak perlu berlama-lama berdiri di pinggir jalan yang pengap.
Perusahaan mendatangkan mobil jemputan.