Ada beberapa nama wartawan lokal dari media lain yang masih muda yang masuk daftar pilihan kami.
Pak IDR lantas bercerita tentang target dan rencana besar pengembangan grup.
Kami dapat pencerahan soal visi misi bisnis grup dan menjadikan itu bahan untuk merancang persiapan Dinamika Kota.
Pembicaraan kami selesai.
Sambil makan steak yang diantar ke kamar (ini pertama kali saya makan steak seumur hidup) Pak IDR bertanya soal berita.
”Apa headline besok?”
”Tadi ada laporan perwira polisi kehilangan istri, anak, dan pembantunya. Nama istrinya Putri,” kata saya.
”Polisi itu pangkatnya apa?”
”AKBP,” kata saya.
”Kasus apa itu? Kenapa polisi sampai harus lapor ke polisi? Pembunuhan?” tanya Pak IDR.
”Mungkin istrinya jalan-jalan ke Singapura tak bilang-bilang, Pak,” kata Bang Eel.
”Aneh, ya. Aneh, nggak? Mungkin itu pembunuhan.”
”Belum ada bukti mengarah ke sana sih, Pak…”
”Saya kira arahnya ke sana. Ikuti saja…” kata Pak IDR. (Hasan Aspahani/bersambung)