Banjir telah merusak talut pembatas danau hingga beberapa bagian talut hancur.
Akibatnya akses jalan yang ada di dekat talut tidak dapat dilalui karena habis terseret air.
BACA JUGA:BREAKING NEWS: 3 Desa di Kaur Terendam Banjir, Jalinbar Sumatera Lumpuh
BACA JUGA:Jadi Target Operasi, Pencuri HP Ditangkap Saat Tidur Pulas
"Setelah kejadian banjir itu kami menghitung kerugian pada Agro Wisata Danau Kembar diperkirakan kurang lebih mencapai Rp50 jutaan," ucap Herlen.
Herlen berharap kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Kaur melalui Dinas Pariwisata agar ada pembangunan upaya mengantisipasi terjadi kembali banjir di danau kembar yang terjadi setiap tahunnya.
Serta dalam waktu dekat ini untuk dapat segera membantu membangun fasilitas Agro Wisata Danau Kembar yang sudah rusak.
Untuk pemulihan kembali wisata danau kembar sehingga ada aktivitas wisata kembali.
BACA JUGA:PTDH Ferdy Sambo dan Pengusutan Obstruction of Justice Bukti Langkah Tegas Polri
BACA JUGA:Acungkan Pedang pada Tim Operasi Musang, Betis DPO Curanmor 'Dihadiahi' Timah Panas
Sementara itu Direktur BUMDES Raja Madani Anjar Koswara menyampaikan kondisi terkini terkait rusaknya Agro Wisata Danau Kembar terkena terjangan banjir tersebut.
Dikatakannya, banjir tersebut dapat diantisipasi dengan membangun talut penahan di ujung danau.
Seperti yang diusulkan pihaknya kepada Pemda Kabupaten Kaur beberapa bulan yang lalu.
Tapi karena keterlambatan pemerintah daerah mewujudkan apa yang sudah diusulkan pihak BUMDES Raja Madani.
BACA JUGA:Dituduh Curi Uang, Pemuda di Kaur Ditembak Senapan Angin