BACA JUGA:Lewat Cara Restoratif Justice, Anak Mantan Kapolda Dibebaskan
Akibatnya banjir kembali datang dan menghabiskan semua fasilitas wisata bahkan menghancurkan bangunan talut yang ada.
"Saya sudah sampaikan berkali-kali usulan dan proposal pembangunan talut penahan arus air di ujung danau ke pemerintah daerah.
Tapi mereka belum juga membangunnya. Akhirnya sekarang banjir datang lagi dan menghancurkan semuanya," keluhnya.
Usulan dan propasal itu terakhir bulan lalu di sampaikan kepada Dinas Pariwisata untuk segera membangun talut baru sebagai penahan arus air apabila banjir datang.
BACA JUGA:Pendaftar Panwascam Kaur Diprediksi Membludak
BACA JUGA:Satpol PP Kaur Tertibkan Ternak Lepas Liar, Sanksi Pidana Atau Denda?
Hal itu disampaikan berdasarkan pengalaman tahun lalu. Bahwa banjir bandang sering terjadi setiap tahunnya hingga waktu itu wisata danau kembar rusak porak poranda.
"Pengalaman itu kini terjadi kembali. Kita sudah berusaha sampaikan ke pemerintah. Mereka yang juga ikut menggembar-gemborkan wisata danau kembar menjadi wisata andalan di Kaur sangat diharapkan dukungan dari mereka pemerintah, kalau kami sudah selalu semangat untuk bangkit kembali membenahi wisata ini," sampai Anjar.
Sebelumnya diberitakan akibat aliran Sungai Sawang meluap, 215 rumah di Kabupaten Kaur terendam banjir.
Alokasi banjir di Desa Argamulya dan Dusun Sawang Desa Tanjung Baru.
BACA JUGA:Jounder Maut Ternyata Milik Pemerintah, Kadis Pertanian Kaur Beri Penjelasan Begini
BACA JUGA:Residivis Remaja Kaur ini Kembali Ditangkap Pasca Sukses Bobol Rumah di Seluma
Hal itu menyebabkan jalan lintas barat (Jalinbar) Sumatera tidak bisa dilintasi kendaraan.
Ketinggian air bervariasi dari 50 cm sampai 1 meter hingga 2 meter.
Data sementara ada 215 rumah terendam banjir.