Kaipang Greenhope

Kamis 20-10-2022,12:49 WIB
Reporter : Adminradarkaur
Editor : Adminradarkaur

Aktivis anti sampah plastik ikut berkumpul di Greenhope.

Ada Doni Monardo yang jadi pelopor menanam 1,5 juta  pohon dengan polybag produk Greenhope.

Ada Naning Adiwoso, Ketua Plastik Akal Sehat Indonesia yang juga pendiri Asosiasi Toilet Bersih Indonesia.

Ada Variati Johan, mantan profesional building material yang jadi Sekjen Pasti.

Lalu ada Ahok dan saya, sebagai sesama teman pemilik Greenhope, Tommy Tjiptadjaja dan Sugianto Tandio.

Tommy adalah juga pimpinan sekolah politik Ahok (Disway 26 Agustus 2022: Model BTP).

Ahok lebih disiplin: sesekali menyemprotkan cairan sanitasi ke tangannya. Juga ke tangan saya. Kami memang duduk di satu sofa.

Kami pernah diberi gelar tiga koboi Indonesia. Satunya lagi Bu Susi Pudjiastuti. Yang memberi gelar Najwa Shihab. 

Saya kaget bertemu Letjen Doni Monardo di situ. Saya kada pinandu lagi. Ia terlihat jauh lebih muda dan ganteng. Terutama dibanding ketika Doni berumah di kantor BNPB di zaman Covid-19 dulu.

Saya pelototi wajahnya: lebih segar dan rileks. Bukan hanya itu. Tapi apa lagi ya yang membuat ia lebih kelihatan muda.

Ia merasa kalau lagi saya observasi. Lalu nyeletuk. "Karena ini pak," ujarnya sambil mengusap rambutnya.

Benar. Kini rambutnya tebal. Hitam. Tidak terlihat lagi rambut tipisnya yang nyaris botak di bagian depan kepalanya.

Doni ikut bicara di forum  itu. Sehari penuh mereka membicarakan ''Gerakan 4 R'' di Greenhope. 

Anda sudah tahu apa itu 4 R: reduce, re-use, recycle, return to earth. 

Greenhope mengambil peran di reduce: memproduksi barang ramah lingkungan yang bisa menggantikan fungsi plastik.

Harganya memang  masih lebih mahal. Tapi mereka yang sangat peduli sudah mulai menggunakannya. Juga untuk ekspor.

Tags :
Kategori :

Terkait