Dari Muara Sahung, AK Gani menjalan roda pemerintahan. Setelah dua tahun berjalannya roda pemerintahan, pusat pemerintahan dikembalikan ke Kota Bengkulu.
Bangunan Rumah AK Gani memiliki bentuk yang sangat sederhana.
Dahulu disekitar bangunan rumah, juga didirikan barak-barak Prajurit.
Kemudian Gubernur Militer AK Gani menjadikan rumah ini sebagai pusat Residen Bengkulu yang pertama di Kabupaten Kaur.
Di rumah ini juga menjadi tempat bersejarah dikukuhkannya Residen Bengkulu pertama di wilayah Kaur. Yakni Tuan Rajamat yang berasal dari Desa Pulau Panggung Padang Guci Kabupaten Kaur.
Ini terbukti dengan adanya kediaman Dr AK Gani, jail (penjara) peninggalan zaman Belanda, dan Pesanggrahan Dr AK Gani saat melakukan rapat pada Zaman itu.
Kecamatan Muara Sahung memang letaknya di daerah dataran tinggi mana berbukit dan banyak menyimpan kekayaan alam maupun budaya.
Masa itu jalan menuju Muara Sahung masih sulit dilalui, baik itu kendaraan roda dua apalagi roda empat.
Dahulunya menuju Muara Sahung memakai jasa kuda untuk mengangkut hasil pertanian.
Saat ini kondisi Bangunan tempat kediaman Gubernur Militer Dr AK Gani hanya tinggal tiang. Sedangkan tempat Pesanggrahan sebagian kondisi bangunan sudah direnovasi, hanya bertahan pondasi.
Sementara kondisi jail juga tahun 2008 sudah direnovasi. Hanya sebagian bahan bangunan masih asli, seperti tiang pagar dan lubang ventilasi.
AK Gani dalam catatan sejarah nasional terukir sebagai pahlawan nasional. Ia bernama lengkap Adnan Kapau Gani atau disingkat AK Gani.
Dia dilahirkan pada 16 September 1905 di Agam, Sumatera Barat, namun sejak kecil ia telah pindah ke Palembang. Dia juga merupakan salah satu peserta Kongres Pemuda II di Jakarta pada tahun 1928, merupakan mahasiswa kedokteran di Stovia, aktifis partai, rektor Universitas Sriwijaya hingga pernah membintangi film "Asmara Moerni".
AK Gani pernah menjabat sebagai Menteri Kemakmuran pada Kabinet Sjahrir III. Ketika menjabat sebagai Menteri Kemakmuran, dia bersama dengan Sutan Sjahrir dan Mohammad Roem masuk dalam delegasi Indonesia ke sidang pleno ketiga Perjanjian Linggarjati. Dia juga bekerja untuk membangun jaringan nasional perbankan serta beberapa organisasi perdagangan.
Selain itu AK Gani merupakan diplomat ulung, tokoh yang berjasa pada TNI karena berkat kerja keras beliau tentara Indonesia mampu memiliki seragam dan peralatan tempur dengan cara menyelundupkan minyak dan menjualnya. Berkat kelincahan dan kecerdikannya Belanda menjulukinya sebagai "Si Penyelundup Minyak dari Asia Timur".