BENGKULU SELATAN (BS), RADARKAUR.CO.ID - Kasus balita tumbuh kerdil atau stunting di Kabupaten BS kian mengkhawatirkan. Bahkan kabupaten ini menjadi salah satu daerah rawan stunting.
Tercatat, saat ini 25,1 persen Balita di BS kena stunting.
Kondisi ini sudah didata Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKB-P3A) BS.
BACA JUGA: Asyik kencan dengan cewek Michat, Kaget Tiba-Tiba Didatangi Ortu
BACA JUGA: Kabar Gembira, Pemegang KIS Akan Dikucuri Bansos
Kadis PPKB-P3A BS Ferry Kusnadi, SE melalui Kabid Dalduk Penyuluhan dan Penggerakan Dusiriah, S.KM, M.Si menyebutkan, kasus stunting di Kabupaten BS memang tinggi.
Jelas Dusiriah, dari 11 kecamatan BS kasus tertinggi stunting ada di Kecamatan Air Nipis.
Walau demikian, bukan daerah lain sudah aman dari stunting terlebih dahulu.
BACA JUGA: Pendap atau Pepes Talus Khas Bengkulu, Kota Pengasingan Presiden Soekarno
BACA JUGA: Pemadaman Listrik Ganggu Pelayanan Kantor
Sebutnya, sekarang di BS tercatat kasus stunting lebih tinggi dari Kabupaten Seluma hanya 20,8 persen.
"Tetap waspada dengan cara memperhatikan anak, rutin cek kesehatan anak. Pemerintah aktif melakukan pengawasan, jangan biarkan Balita kekurangan gizi. Ingat, stunting tidak mengenal orang kaya atau miskin. Stunting dapat terjadi pada balita manapun," tegasnya.
Terpisah, Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten BS H. Rifa'i Tajuddin, S.Sos menerangkan, kasus stunting tidak bisa dianggap sepele.
BACA JUGA: Menjelang Nataru MKKS SMA dan SMK Rapat