Bersiap dengan Aturan Baru BBM berlaku 1 Januari, 3 Jenis BBM Hitung Mundur, Waktu Tersisa 12 Hari lagi

Senin 19-12-2022,05:59 WIB
Reporter : Muhammad Isnaini
Editor : Muhammad Isnaini

BACA JUGA:Polda Bengkulu Tanggapi Laporan ART vs Majikan, Simak Kembali Postingan Hotman Paris

BACA JUGA:Kapan Bagi Raport SD, SMP, SMA/SMK? Ini Jadwal Libur Sekolah Provinsi Bengkulu

Tentunya perangkat ini dirancang dengan tingkat safety yang tinggi dalam mendukung daya jelajah hingga 50 km pada mode operasi Dual Diesel Fuel (DDF) 50 persen untuk 1 hari berlayar.

Sama halnya dengan CNG untuk sepeda motor, CNG untuk kapal nelayan berkomposisi metana beroktan tinggi.

Sehingga dapat memberikan pembakaran yang sempurna dan menghasilkan peforma msin yang lebih baik dibandingkan dengan bahan bakar Solar maupun Pertalite.

Dalam pengaplikasian pada perahu nelayan, bahan bakar pengganti Pertalite ini akan bikin irit hingga 30 persen setara Rp 7.2 juta per tahun (konsumsi 10 liter BBM solar per hari).

BACA JUGA:Hotman Paris ke Kapolri soal Kasus ART di Bengkulu: Bukan Kasus Triliunan Tapi Menyentuh Rasa Kemanusiaan

BACA JUGA:NonASN Kriteria Ini Prioritas Diangkat CPNS atau PPPK 2023, Ada 7 Kategori Honorer Dihapus dari Pendataan

“Kebutuhan pasokan gas untuk BBG transportasi kurang lebih 40 BBTUD di tahun 2027.

Sedangkan penggunaannya, diperkirakan meningkat hingga 410 juta LSP. Dampak lanjutannya, akan menghemat APBN untuk mengurangi BBM subsidi hingga Rp 1.25 T per tahun dengan asumsi subsidi BBM sebesar 3000 rupiah per liter,” ungkap Haryo.

Dalam mendukung program pengganti Pertalite dengan CNG tersebut, pigak Pertamina akan pemanfaatan SPBG milik Pertamina yang dibangun menggunakan dana mandiri dan APBN.

Saat ini tersdapat 35 SPBG untuk direaktivasi secara bertahap dan terdapat juga 3 unit di Semarang yang telah direvitalisasi.

BACA JUGA:2023 Hilal CPNS dan PPPK Semakin Nyata, Siapkan Dokumen Persyaratannya berikut!

BACA JUGA:10 Masakan Paling Disukai Masyarakat Bengkulu, Paling Populer Kesukaan Presiden Soekarno

Menurut Haryo, kenaikan harga minyak dunia dan BBM dalam negeri menjadi momentum yang tepat untuk optimalisasi gas bumi.

Selain itu hal ini juga untuk meningkatkan kinerja bisnis SPBG, akselerasi gas bumi sebagai BBG oleh PGN akan memberi dampak penghematan bagi masyarakat, subsidi energi dan devisa negara.

Kategori :

Terpopuler