BALI, RADARKAUR.CO.ID - Perusahaan Gas Negara (PGN) terus genjot konversi ke CNG. Bahkan salah satu Subholding Gas Group PGN bidik sektor lain diluar kendaraan.
Provinsi Bali merupakan target wilayah untuk digenjot konversi ke CNG.
Apa CNG itu?
CNG atau Compressed Natural Gas terbentuk dari metana yang disimpan dengan tekanan tinggi. Pembakaran juga lebih bersih sehingga sangat cocok dijadikan sebagai bahan bakar alternatif.
BACA JUGA:Konversi ke CNG, 59 SPBG Jual GasKu di Indonesia, Berikut Prosedur Pemasangan Konverter Kit!
BACA JUGA:10 Hari Lagi, Aturan Baru BBM Berlaku 1 Januari 2023, 3 Jenis BBM Dilarang Edar
Selain itu, gas yang satu ini jauh lebih aman untuk diangkut dan ditangani.
CNG juga bisa digunakan untuk membantu meningkatkan masa pakai oli pelumas mesin kendaraan, hal itu karena mudah bercampur dengan udara.
Yang lebih hebatnya adalah CNG bisa menghasilkan karbon dioksida, nitrogen oksida, sulfur oksida, karbon monoksida dan partikulat yang rendah. Sayangnya, gas yang satu ini membutuhkan ruang lebih besar dibandingkan tangki biasa.
Dengan menyalurkan gas bumi non pipa untuk memenuhi kebutuhan bahan bakar di kawasan pariwisata Bali.
BACA JUGA:Puan Maharani Soal RUU ASN: Benarkah Peluang Tenaga Honorer diangkat PNS Tanpa Tes 2023?
Sektor yang dibidik selain kendaraan yakni hotel, restoran, dan kafe (horeka). Gas bumi sebagai energi bersih itu sejalan dengan menciptakan kawasan pariwisata di Pulau Dewata.
PGN juga sudah sukses mengawal Forum G20 untuk menciptakan Nett Zero Emission.
Untuk memastikan kehandalan pasokan CNG, PT Pertagas Niaga sebagai Afiliasi Subholding Gas Pertamina mengoperasikan Terminal Mengwi Station Pengisian CNG dan LNG.