Fenomena Self Branding di Instagram dan Telaah Teori Sociomateriality

Jumat 23-12-2022,17:00 WIB
Oleh: Muhammad Isnaini

Di dalam Instagram, pengguna sebagai aktor memainkan peran yang sesuai dengan kesan yang ia harapkan. Ketika pengguna ingin memperoleh kesan sebagai seseorang dengan kemampuan fotografi tinggi, maka ia akan terus menampilkan gambaran diri selayaknya seorang fotografer profesional.

BACA JUGA:Menginspirasi, 'Pak Bhabin' Kaur Diundang Dialog Interaktif Polri TV 

BACA JUGA:Kantor Desa Durian Seginim Digeledah Kejari

Instagram tidak hanya menjadi media yang tepat untuk menampilkan kemampuan dan diri penggunanya, tetapi juga menggambarkan kehidupan penggunanya.

Dalam penyajian diri pengguna instagram di akunnya, pengguna juga dapat membentuk image yang menurutnya diinginkan khalayak. Hal inilah yang kemudian melahirkan fenomena para pemburu konten atau para pengejar trending, yang kadangkala rela berbuat nekat bahkan tak masuk akal demi engagement atau agar menjadi trending topic.

Sebagai sarana personal branding, instagram memang sudah menyediakan beragam fitur pendukung yang diharapkan semakin mempermudah para penggunanya untuk menghasilkan konten-konten yang berkualitas. Mulai dari pilihan caption, hastag hingga rekomendasi soundtrack atau lagu yang tegah hits.

Sayangnya tidak semua bahkan banyak pengguna yang tidak sabaran, dan mencoba beragam upaya jalan pintas agar bisa trending dan mendapat enggagemen yang mumpuni, mulai dari memproduksi konten-konten yang tak masuk akal maupun beragam aksi nekat lainnya yang justru malah bisa merugikan banyak orang dan dirinya sendiri.

BACA JUGA:Harusnya Pertamax Turbo Bukan Pertalite, Jenis BBM Ini Dibutuhkan Menuju Indonesia NZE 

BACA JUGA:2023 RUU ASN Disahkan, 6 Kategori Non ASN diangkat PNS? Menpan RB Bilangnya Begini!

Jika dilakukan dengan perencanaan yang baik, Instagram dapat digunakan sebagai media mengembangkan bisnis dan mencari keuntungan finansial. Instagram saat ini bahkan bisa menjadi semacam portofolio professional terlebih bila menyangkut hasil karya, yang pada akhirnya mampu menghasilkan branding karakter yang kuat bagi penggunanya.**

(Fakhri Radez Mukti, Penulis adalah Mahasiswa Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Bengkulu)

Kategori :