KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Jelang berakhirnya tahun 2022. Harga buah pinang kian di Kecamatan Muara Sahung kian memprihatinkan.
Bila dijual pada penampung dalam keadaan belum kering, dan belum dikupas. Harga yang dipatok hanya Rp 600 per-Kilogram (Kg).
Sedang harga jual berupa daging buah dalam keadaan kering. Berkisar di harga Rp 2.500 hingga Rp 3 ribu per-Kg.
"Kami menerima buah pinang dalam keadaan masih memiliki kulit. Dengan syarat isi buah sudah benar-benar matang. Kami beli dari petani seharga Rp 600 per-Kg," ujar Hadis Moniko (32) warga Desa Ulak Bandung Kecamatan Muara Sahung, salah satu pengepul buah pinang, Jumat (23/12).
BACA JUGA:Groundbreaking PLTA Luas, Tunggu Persiapan Selesai
BACA JUGA:Menjelang Nataru, Pertamina Tambah Kuota BBM di SPBU
BACA JUGA:Ketua I TP PKK Kaur Kampanyekan PHBS
BACA JUGA:Ternak di Kaur Masih Berkeliaran di Jalan Raya
Disisi lain, kian anjloknya harga jual buah pinang. Diakuinya sebagian warga cukup membuat kecawa.
Sebab, telah banyak petani melakukan penanamannya dalam skala besar. Bahkan menjadikannya sebagai pengganti dari tanaman yang telah ada sebelumnya.
Ketika harga jualnya yang cukup menjanjikan, yakni hingga Rp 17 ribu per-Kg. Seperti diakui Nopriana (45) warga Desa Ulak Lebar Kecamatan Muara Sahung.
"Kalau saya cuma melakukan penanaman pada lahan tidur. Namun ada pula keluarga saya yang menebang tanaman karet, untuk diganti dengan tanaman pinang. Tapi mau bagaimana mana lagi. Namanya putaran kehidupan," keluh Nopri.