Megawati: Ganjar atau Puan, Capres PDIP Pemilu 2024, Dalam Paradigma Kritis Teori Komunikasi

Selasa 27-12-2022,12:59 WIB
Oleh: Muhammad Isnaini

DINAMIKA perkembangan perpolitikan Indonesia belakangan ini sudah mulai terasa.

Dimulai dari proses pendaftaran dan verifikasi partai politik hingga deklarasi Capres.

Diawali oleh Deklarasi Calon Presiden (Capres) Anis Baswedan oleh Partai Nasional Demokrat (Nasdem).

Serta beberapa manuver politik lainya yang dilakukan oleh elit politik. Baik Ketua Umum partai hingga tokoh-tokoh sentral di tubuh partai politik Indonesia.

BACA JUGA:5 Alasan Pensiun Dini Massal Menurut RUU ASN, Dipecat Secara Hormat atau Tidak Hormat? 

BACA JUGA:BBM Pertamina Subsidi Kualitas Rendah Disuntik Mati, CNG Mulai Unjuk Gigi, Solar dan Pertalite Tanda Tanya

Melihat dari berbagai media yang ada saat ini ragam kekuatan politik yang dibangun melalui partai – partai politik mulai terkonsolidasi.

Pada penghujung tahun dan awal tahun depan merupakan fase tersibuk bagi para Politisi dan elit partai. Serta para penyelenggara pemilu untuk mensukseskan pesta Demokrasi ini.

Meskipun waktu terbilang masih cukup lama dalam pandangan masyarakat.

Namun di sisi lain rentang waktu lebih kurang 2 tahun ini merupakan waktu yang sangat singkat.

BACA JUGA:5 Hari Lagi, Aturan Baru BBM Subsidi Berlaku, Pertalite dan Solar Ditata Ulang 

BACA JUGA:Pengen Saldo DANA Gratis? Pemegang Kartu KIS BPJS Kesehatan Bisa Terima Mulai Rp10 Juta

Bagi para peserta kontestasi Politik yang akan beradu visi misi pada perhelatan pesta akbar demokrasi tahun 2024 mendatang.

Kali ini saya Andriyanto sebagai penulis yang berasal dari Mahasiswa Magister Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Bengkulu.

Kali ini akan membahas mengenai dilema atau hanya taktik politik Megawati Soekarnoputri dalam pemilihan Calon Presiden dari Partai Demokrasi Indonesia – Perjuangan (PDI-P).

Kategori :