KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Kesehatan mental dan korelasinya dengan emosi memang sangat erat. Keberadaan karya sastra adalah penghangat jiwa yang sedang diambang kegelisahan.
Tak salah jika dikatakan bahwa cara terbaik untuk menjadi seorang sastrawan adalah patah hati. Sebab ketika emosi sedang melemah dan jiwa dipenuhi rasa penyesalan dan kesedihan. Otak lebih aktif dalam menghasilkan rangkaian kata.
Lantas bagaimana buku dapat menjadi obat dan penghangat jiwa?
Tentu saja buku yang dimaksud disini bukanlah buku tentang bagaimana mendirikan sebuah tenda, atau tentang bagaimana memecahkan masalah matematika.
BACA JUGA:Sehari Ditangkap, Tahanan Curanmor di Polres Kaur Meninggal Dunia, Penyebabnya?
Ini adalah tentang kalimat-kalimat puitis dan cerita-cerita fiksi atau bisa saja non fiksi naratif.
Cerita fiksi akan membawa anda ke tempat yang berbeda dan akan membawa cara pandang berbeda pula.
Cerita fiksi diciptakan untuk membawa kita pada dunia yang berbeda.
Ia akan membawa kita mendaki Bukit, menjadi orang lain, atau hidup bersama manusia yang tak kita kenal.
Cerita fiksi akan membawa kita pada cara pandang yang berbeda.
BACA JUGA:Sinergitas Polres BS dan Instansi Militer, Kodim 0408/BS Gelar Senam SKJ 88 Dilanjutkan Jalan Santai
BACA JUGA:Pasar Barukoto, Pasar Legendaris Paling Strategis Sentra Kuliner di Kota Bengkulu
Kita akan dikenalkan dengan banyak kejadian rumit yang tentu disertai perjalanan menuju penyelesaian masalah tersebut.
Hingga akhirnya kita akan memahami bagaimana tindakan yang sebaiknya kita lakukan jika mengalami masalah yang sama.