KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Harga jual Tandan Buah Segar (TBS) kelapa sawit ditingkat petani terpantau stabil.
Sejak sepekan terakhir, harga beli hasil panen petani di Kecamatan Kaur Tengah berada di kisaran harga Rp 1.800 hingga Rp 2.000 per-Kilogram (Kg).
Ini membuat kegembiraan dikalangan petani.
Sayangnya, stabilnya harga jual TBS kelapa sawit ini, bertepatan dengan turunnya hasil panen. Sering diistilahkan musim 'ngetrek' oleh para petani.
BACA JUGA:Sebelum Konsumsi Pisang Setiap Hari, Dampak Berikut Perlu diketahui Terjadi Pada Tubuhmu
BACA JUGA:SDN 1 Undang Ketua PN Jadi Inspektur Upacara
"Untuk harga jual ke pihak ram termasuk stabil, dan sesuai harapan. Namun ditengah kondisi ini, hasil panen justru menurun," ujar Tarmizi (40) warga Desa Sinar Jaya Kecamatan Kaur Tengah.
Dikatakannya pula, selain hasil panen ngetrek. Ekstremnya cuaca selama beberapa hari terakhir.
Membuatnya bersama petani lain kesulitan dalam mendistribusikan hasi pertanian kelapa sawit.
Senada disampaikan Arifin (42) warga Desa Sukarami masih di kecamatan yang sama.
BACA JUGA:Silaturahmi ke Kantor Bupati, Kapolres-Bupati Kaur Perkuat Kolaborasi
BACA JUGA:Tanggapi Isu Penculikan Anak, Kapolres Kaur Sampaikan 5 Imbauan kepada Masyarakat..
Meski harga beli terpantau stabil diangka yang dianggap ideal. Turunnya hasil produksi membuat dirinya belum merasakan dampak berarti.
"Menurut saya sama saja. Saat hasil panen banyak. Harga jual malah anjlok. Begitu pula sebaliknya. Kadang merasa ini telah jadi permainan pasar," ungkapnya.