BACA JUGA:Lewat Aturan Baru, BPJS Kesehatan Putuskan 5 Golongan Tak Bisa Naik Kelas Perawatan
Dan sementara terlibat dalam refleksi diri itu sehat dan normal, berduka, dan belajar dari pengalaman masa lalu kita, ada perbedaan antara merenung atau bernostalgia dan termakan atau terobsesi dengan masa lalu.
Jadi, lain waktu jika Anda menemukan diri Anda terjebak di masa lalu, cobalah membumikan diri Anda pada saat ini.
Perhatikan kehidupan dan lingkungan saat ini, syukuri keadaan hari ini dan orang-orang yang Anda miliki dalam hidup Anda saat ini.
3. Apa yang Dipikirkan dan Dirasakan Orang Lain
Kita terlalu fokus pada proses internal orang lain.
Fiksasi pada apa yang dipikirkan dan dirasakan orang lain ini biasanya terkait dengan rasa tidak aman kita sendiri dan kebutuhan akan validasi eksternal.
Kita khawatir tentang bagaimana orang lain memandang kita, apakah mereka "menyukai" kita atau tidak, dan penilaian serta pendapat mereka.
BACA JUGA:ALHAMDULILLAH! CPNS Kemendikbud 2023 Dibuka, Berikut Informasi Lengkapnya
Akibatnya, kita langsung mengambil kesimpulan dan membuat asumsi. Bahkan seringkali mengeluarkan informasi yang sangat terbatas seperti ekspresi wajah atau pengalaman dan trauma masa lalu kita sendiri, yang dapat menyebabkan perasaan tidak nyaman.
Pikirkan tentang berapa kali Anda menafsirkan teks sebagai seseorang yang "marah" pada Anda atau mengaitkan suasana hati buruk orang lain dengan sesuatu yang Anda katakan atau lakukan (dan tanpa bukti nyata tentang hal ini).
Pada kenyataannya, kita tidak bisa membaca pikiran dan kita tidak bisa mengendalikan persepsi orang lain. Yang bisa kita kendalikan adalah proses internal kita sendiri.
Jadi, jika anda menyadari diri anda dikuasai oleh pikiran tentang orang lain, tanyakan pada diri sendiri, "Seberapa bermanfaat bagi saya menghabiskan waktu untuk mengkhawatirkan orang ini dan apa yang terjadi di kepala mereka?".
Atau "Seberapa banyak kendali yang saya miliki atas apa yang dipikirkan atau dirasakan orang ini?" Atau jika anda menemukan diri anda terobsesi untuk "disukai" atau dilihat dari sudut pandang yang baik oleh orang lain.
Fokuslah pada cara anda memandang diri sendiri. Tanyakan pada diri sendiri, "Apakah saya menyukai pribadi saya?"
BACA JUGA:Kemenkumham Buka 10 Formasi Seleksi CPNS 2023, Lulusan SMA, Diploma dan Sarjana Bisa Daftar