1. Masa Depan
Begitu banyak dari kita bergumul dengan ketidakpastian masa depan. kita ingin tahu kapan, di mana, dan bagaimana sesuatu akan terjadi.
Kita membuat rencana dan ingin melihatnya dengan cara yang persis seperti yang kita bayangkan.
Namun, sebanyak yang kita coba, kita tidak selalu dapat merencanakan waktu yang tepat atau bagaimana hal itu akan terungkap.
Hidup terjadi begitu saja, dan ada banyak faktor eksternal yang membuat kita tidak mungkin memiliki kepastian penuh tentang masa depan.
Baik itu pandemi global, kehilangan pekerjaan, atau anggota keluarga yang sakit, terkadang kita harus berputar dan menerima segala sesuatunya begitu saja.
BACA JUGA:Lulus IPDN Langsung diangkat CPNS, Berikut 10 Kampus se-Indonesia dan Fakultas Unggulan
Ini bukan untuk mengatakan bahwa tujuan kita dan pengejaran tidak layak dikejar, tetapi kita perlu berlatih memiliki lebih banyak fleksibilitas kognitif.
Perubahan mental yang mendorong kita untuk lebih terbuka terhadap keluwesan hidup dan waktu.
Selain itu, meskipun kita mungkin tidak tahu apa yang akan terjadi di masa depan atau apa yang akan terjadi besok.
Kita tahu bahwa pada saat ini kita bernafas dan hidup dan bahwa ada hal-hal yang dapat kita kendalikan, hal-hal yang dapat kita lakukan untuk menjaga diri kita sendiri dan mengatasi ketidakpastian.
2. Masa Lalu
Meskipun yang ini mungkin tampak jelas, karena masa lalu benar-benar ada di masa lalu, kita cenderung dengan rakus berpegang teguh pada masa lalu.
Saat memikirkan masa lalu kita, kita cenderung berfokus pada hal-hal yang dapat kita lakukan secara berbeda ("bisa, seharusnya, seharusnya") atau mencoba menemukan "mengapa" lagi di kepala kita.
Mencoba untuk membuat makna dari peristiwa hidup yang signifikan, atau hanya berpikir tentang bagaimana kehidupan "dulu" dan sulit bagi kita untuk melepaskannya.
BACA JUGA:Kemenhub Buka Rekrutmen CPNS 2023? Berikut Formasi dan Persyaratannya