KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Masyarakat Kabupaten Kaur sudah sejak Selasa 11 April 2023 merasakan harga LPG 3 kg semakin mahal dan sulit didapat.
Masyarakat mengaku kesulitan mendapatkan gas LPG ukuran 3 Kilogram (Kg) atau lebih dikenal gas melon. Baik itu di tingkat pengecer ataupun agen resmi.
Hal tersebut membuat harga beli di tingkat pengecer melambung tinggi. Bila dalam keadaan normal dijual seharga Rp 23 ribu/tabung, naik menjadi Rp 30 ribu/tabung.
“Gas ukuran 3 Kg sudah semakin sulit didapat, di warung maupun di pengecer sudah tidak ada. Bagaimana mau buka usaha kalau gas tidak ada," ujar Defi, pemilik warung makanan di Kota Bintuhan.
BACA JUGA:BMKG Ungkap Musim Kemarau Mulai Melanda Beberapa Wilayah Indonesia, Di Pulau Sumatra mulai Terjadi..
BACA JUGA:Peserta Rekrutmen CPNS 2023 Bakal Membludak, Ini Keuntungan dan Keunggulan jadi PNS
Sementara itu, Hardeni (37) salah seorang agen gas melon di Kaur Tengah membenarkan, bila stok gas yang dimilikinya habis sejak hari Senin (10/4) setelah dibeli konsumen. Sedang distribusi dari pangkalan kepada pihaknya sebanyak 100 unit pada hari Sabtu lalu (8/4).
“Nanti Sabtu (29/4) baru masuk lagi. Untuk sementara stoknya kosong,” ujar Deni.
Dikatakannya, tak terjadi keterlambatan ataupun pengurangan jumlah pasokan dari pangkalan.
Diperkirakannya, tingginya penggunaan gas jelang hari raya Idul Fitri tahun 1444 hijriah. Menjadi penyebab cepat habisnya pasokan gas dari pangkalan.
BACA JUGA:Seleksi Khusus CPNS 2023 Calon Jaksa dan Hakim Jalur Umum, Berikut Kualifikasi dan Keterampilannya!
BACA JUGA:Prakiraan Cuaca wilayah se-Indonesia Sabtu 15 April 2023, Hujan Diprediksi Guyur Wilayah Berikut
Apakah kelangkaan gas 3 kg ini ada kaitan dengan kebijakan pemerintah memberlakukan syarat KTP untuk pembelian gas 3 kg.
PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya Pertamina Patra Niaga menyampaikan bahwa kebijakan syarat KTP dilakukan agar pemakaian Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 Kg atau bersubsidi bisa lebih tepat sasaran.
Salah satu upayanya adalah transisi pencatatan berbasis teknologi digital yang selama hanya dicatat secara manual di logbook sub penyalur yakni pangkalan resmi Pertamina.