Kisah itu masih berlanjut, Si Pahit Lidah yang sangat kesal dan marah kemudian turun dari bukit dan berlari menuju pelabuhan itu.
Tiba di Pelabuhan ia kemudian melihat ada rumah mewah yang terletak tidak jauh dari Pelabihan Kapal.
Namun di lokasi itu tidak ada satupun kapal.
Si Pahit Lidah kemudian meminta kepada Syahbandar yang menguasai pelabihan itu untuk mencarikan kapal yang dapat membawanya ke Pelabuhan Sunda Kelapa.
Namun permintaan itu tidak dapat dipenuhi, karena memang tidak ada kapal untuk beberapa minggu kedepan.
Syahbandar meminta Si Pahit Lidah agar menunggu paling tidak sebulan, karena kapal sedang tidak ada.
Si Pahit Lidah yang masih dalam emosi tinggi, kembali marah. Dan ia mencurahkan kemarahannya dengan sumpah saktinya.
Akhirnya Pelabuhan dan rumah mewah syahbandar beserta isinya juga ikut menjadi korban keganasan.
Jejak Si Pahit Lidah: Kapal Saudagar dan Rumah Makan Mewah Dikutuk jadi Batu--(dokumen/radarkaur.co.id)
Masyarakat mempercayai bentuk-bentuk corak misterius dengan bagian tengah bak pintu Goa adalah bekas rumah mewah kutukan si Pahit Lidah.
Batu Jung ini berukuran tidak kalah besar dari Batu Jung Tengah.
Lokasi ini juga menjadi favorit masyarakat Bengkulu saat berkunjung ke Pantai Batu Jung Wayhawang.
Karena letaknya berada di pinggir dengan batu karang, pasir putih, perairan jernih dan dangkal serta Batu Jung yang menawarkan spot foto menarik.
BACA JUGA:Blangko KTP Elektronik Terbatas, Dinas Dukcapil Utamakan Kelompok Masyarakat ini