Jejak Si Pahit Lidah: Bukan Cuma Kutuk Kapal Saudagar jadi Batu, Rumah Mewah Syahbandar ikut Merasa Keganasan

Jejak Si Pahit Lidah: Bukan Cuma Kutuk Kapal Saudagar jadi Batu, Rumah Mewah Syahbandar ikut Merasa Keganasan

Jejak Si Pahit Lidah: Bukan Cuma Kutuk Kapal Saudagar jadi Batu, Rumah Mewah Syahbandar ikut Merasa Keganasan --(dokumen/radarkaur.co.id)

KAUR, RADARKAUR.CO.ID - Jejak Si Pahit Lidah: Bukan Cuma Kutuk Kapal Saudagar jadi Batu, Rumah Mewah Syahbandar ikut Merasa Keganasan.

Jejak si Pahit Lidah di Kabupaten Kaur Provinsi Bengkulu ini konon menceritakan tentang keganasan seorang pria misterius.

Di Pantai Wayhawang Kecamatan Maje Kabupaten Kaur, terdapat 2 fenomena alam yang dikisahkan secara turun temurun merupakan bukti keganasannya.

Banyak yang sudah tahu tentang 'Batu Jung Wayhawang' namun tidak banyak yang tahu jika ada 2 Batu Jung ditempat itu.

BACA JUGA:Tanda Kiamat Shopee DKK makin Nyata, Publik RI Doyan Belanja di TikTok Shop

BACA JUGA:1 Remaja di Kaur Positif HIV, Khawatirkan Masih Ada Pengidap HIV/AIDS Tak Melapor

Pertama adalah 'Batu Jung Tengah' yang konon merupakan kapal laut mewah milik saudagar sebelum disumpah si Pahit Lidah menjadi batu.

Kemudian ada 'Batu Jung Pinggir' yang lokasinya berada di pinggir Pantai Wayhawang dan menghadap langsung ke 'Batu Jung Tengah'.

Konon, Batu Jung Pinggir semula merupakan rumah mewah milik Syahbandar yang menguasai pelabuhan Pantai Wayhawang kala itu.

Pada masa itu diceritakan bahwa Si Pahit Lidah yang berada di atas bukit jauh dari Pelabuhan Wayhawang melihat kapal yang sudah berlayar.

BACA JUGA:Ini Keunggulan Identitas Kependudukan Digital, Terhubung dengan NPWP hingga SAMSAT

BACA JUGA:Izin Operasional 23 Perguruan Tinggi Dicabut, Penyebabnya Beragam

Ia memanggil-manggil kapal itu supaya menunggu dirinya, karena ia berniat naik kapal itu menuju Pelabuhan Sunda Kelapa yang ada di Pulau Jawa.

Namun seruan si Lidah Pahit jelas tidak terdengar, sampai kemudian keluarlah sumpah sakti itu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: cerita rakyat turun temurun